Liputan6.com, New York - Pasar saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada perdagangan Jumat (15/8/2014) pagi ini, mendorong indeks saham Standard & Poor 500 mencapai level tertinggi dalam dua minggu, di tengah spekulasi berkurangnya ketegangan di Ukraina serta dibayangi laporan data ketenagakerjaan ekonomi AS yang lebih rendah dari perkiraan.
Indeks saham S & P 500 naik 0,4 persen menjadi 1.955,18 pada pukul 16:00 di New York. Ini merupakan level tertinggi sejak 30 Juli. Indeks telah naik 1,2 persen minggu ini. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 61,78 poin, atau 0,4 persen menjadi 16.713,58. Sekitar 4,8 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, menjadi yang paling lambat sejak 3 Juli.
"Pasar surut dan mulai mengalir akibat dari berita geopolitik, di mana di Ukraina kondisinya sudah semua tenang dalam 24 jam terakhir, dan memberikan dorongan positif untuk pasar saat ini," Chad Morganlander, Manajer uang Stifel, Nicolaus & Co yang berbasis di St Louis melansir laman Bloomberg.
Dia menambahkan, secara keseluruhan pasar pekerjaan secara keseluruhan di AS masih bullish, namun agaknya sedikit berhati-hati terhadap perekonomian Eropa. Saham perusahaan yang terpicu Kohl Corp (KSS) yang menguat 3,3 persen, mencapai ke level tertinggi dalam empat bulan setelah perolehan kinerja secara kuartalan mengalahkan perkiraan.
Demikian pula saham Wal-Mart Stores Inc (WMT) naik 0,5 persen setelah melaporkan penjualan yang stagnan dan keputusan perusahaan menurunkan proyeksi keuntungan.
Ekuitas berjangka dan saham Eropa menghapus penurunan sebelumnya setelah Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia akan melakukan segala yang bisa dilakukan untuk menghentikan konflik di timur Ukraina. Saham telah merosot setelah data menunjukkan pemulihan kawasan euro secara tak terduga terhenti pada kuartal kedua.
Prospek ekonomi di wilayah euro tergelincir kembali ke dalam resesi telah memicu spekulasi Bank Sentral Eropa akan meningkatkan langkah-langkah stimulus, sementara kekuatan ekonomi AS telah menciptakan kekhawatiran bahwa Federal Reserve mungkin terpaksa untuk bertindak pada tingkat lebih cepat daripada yang diantisipasi.
Bank sentral AS memutuskan tetap pada kebijakannya terkait pembelian obligasi bulanan pada bulan Oktober. Ketua Fed Janet Yellen mengatakan para pejabat akan menjaga acuan berada pada tingkat rendah acuan untuk "waktu yang cukup" setelah kebijakan pembelian obligasi berakhir.
Indeks saham S & P 500 sempat mencapai rekor pada 24 Juli meluncur ke 3,9 persen sesaat sebelum Presiden Barack Obama secara resmi mengumumkan serangan udara terhadap gerilyawan di Irak dan kekhawatiran munculnya pertempuran di Ukraina akan mengganggu perdagangan dunia. Indeks itu ditutup 1,7 persen di level bawah tertinggi sepanjang masa.
Data hari ini menunjukkan aplikasi untuk tunjangan pengangguran di AS naik lebih dari perkiraan pekan lalu, mengganggu kestabilan ke posisi terendah pra-resesi. Klaim pengangguran naik sebesar 21.000 menjadi 311.000 pada periode yang berakhir 9 Agustus, tertinggi dalam enam minggu, kata laporan Departemen Tenaga Kerja. (Nrm)