Liputan6.com, Jakarta - Faktor eksternal dan internal akan mendominasi gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pada pekan ini, IHSG diprediksi bergerak mendatar dengan kecenderungan turun.
Kepala Riset PT MNC Securities, Edwin Sebayang mengatakan, untuk faktor eksternal dipengaruhi oleh kembali memanasnya konflik geopolitik Rusia-Ukraina.
"Kalau saya lihat ini eksternal faktornya pasti masih berkisar mengenai kembali memanasnya Ukraina. Kemarin pasukan Ukraina menyergap iring-iringan katanya bantuan kemanusian dari pasukan Rusia. Kalau kita lihat akan meningkatkan eskalasi kembali," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Senin (18/8/2014).
Dia menerangkan, tentu hal tersebut tidak akan disikapi datar oleh Rusia. Menurut Edwin, Rusia akan membalas apa yang telah dilakukan oleh Ukraina. Terlebih juga pada negara-negara yang satu blok dengan Ukraina seperti Amerika dan Uni Eropa sehingga memicu perlambatan ekonomi global.
"Kalau kita lihat Rusia tidak akan tinggal diam, akan membalas dilakukan Amerika dan Uni Eropa," lanjut dia.
Sedangkan untuk faktor domestik, dia mengatakan pasar tengah menunggu hasil gugatan capres nomor urut satu ke Mahkamah Konstitusi yang hasilnya bakal diumumkan pada minggu ini.
"Berkaitan sidang MK tersebut yang dalam minggu ini kita tahu. Orang cenderung wait and see dan profit taking," ujar Edwin.
Hal itu diperkeruh juga oleh rilis data ekonomi RI yang kurang menggembirakan dengan current account deficit (CAD) atau defisit transaksi berjalan pada triwulan II 2014 tercatat US$ 9,1 miliar atau 4,27 persen dari produk domestik bruto (PDB). Pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung melambat menjadi 5,12 persen dari perkiraan konsensi 5,2 persen pada kuartal II.
Pada pekan ini, dirinya memproyeksi laju IHSG berada pada level support 4.925 dan resistance pada level 4.175.
Hal senada juga dikatakan Analis PT Millenium Danatama Asset Management Desmon Silitonga. Minimnya sentimen positif akan membuat IHSG tertekan, terlebih dari dalam negeri terkait kurang baiknya data ekonomi nasional.
"Faktornya internal, nggak terlalu, banyak negatif. Ada rilis data defisit," kata dia.
Sementara, terkait sidang gugatan ke MK menurut Desmon, tak terlalu mempengaruhi laju IHSG. "Kalau MK, nggak terlalu banyak pengaruhi karena keberatan Prabowo banyak terpatahkan," ungkap Desmon.
Untuk perdagangan saham pekan ini, dia memprediksi support berada pada level 5.090. Sementara resistance berada pada level 5.190.
Rekomendasi Saham
Untuk pilihan saham, Edwin merekomendasikan PT Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Adaro Energi Tbk (ADRO), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Tower Bersama Infrasrtucture Tbk (TBIG) , PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT PP Tbk (PTPP).
Sedangkan Desmon memberi saran PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), PT Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk (PTBA),PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT PP Tbk (PTPP), PT Ciputra Development Tbk (CTRA). (Amd/Ahm)
IHSG Bakal Bergerak di Zona Merah Selama Sepekan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran support 4.175 dan resistance 4.925 pada perdagangan saham pekan ini.
Advertisement