Sukses

Tekanan Domestik dan Global Berkurang, IHSG Menguat Terbatas

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di kisaran support 5.150 dan resistance 5.200 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi berlanjut ke zona hijau pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Penguatan indeks saham didukung dari sentimen domestik.

Analis PT Sucorinvent Asset Management, Jemmy Paul mengatakan hal tersebut karena sentimen positif dari hasil sidang gugatan calon presiden nomor urut satu ke Mahkamah Konstitusi (MK). Menurut Jemmy, peluang Joko Widodo untuk sah jadi presiden sangat besar.

"Kalau menurut saya mendekati hasil MK dan  kemungkinan besar Jokowi sah jadi presiden, kalau saya lihat potensi akan naik" kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Selasa (19/8/2014).

Ia mengatakan, faktor dalam negeri merupakan sentimen utama pada perdagangan saham kali ini. "Sebenarnya bursa global ngaruh, cuma tidak terlalu banyak," kata dia.

Untuk perdagangan saham Selasa pekan ini, Jemmy memprediksi IHSG berada support pada level 5.150. Sementara untuk resistance 5.200.

Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee mengatakan, pada hari ini laju IHSG cenderung terkonsolidasi. Hal tersebut karena minimnya sentimen baik regional maupun domestik.

Terlihat dari sisi regional, kata Hans dipengaruhi oleh kembali memanasnya konflik geopolitik Rusia-Ukraina. "Regional agak merah, konflik memanas karena pasukan Ukraina memukul pasukan pro Rusia," kata dia.

Ia menambahkan, untuk faktor domestik dibayangi oleh pengumuman Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) dengan alokasi untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM) membengkak.

Namun, menurut Hans, IHSG berpeluang naik. Hal tersebut karena didukung  ekspektasi pasar dengan disahkannya Jokowi sebagai presiden dan membentuk susunan parlemen yang baik.

"Baru tanggal 21 hasil sidang MK, pasar akan proyeksi Jokowi  akan menang. Yang ditunggu gerakan koalisi partai. Pemerintah butuh 51 persen untuk bekerja efektif di parlemen," tuturnya.

Pada perdagangan saham kali ini, Hans memproyeksi IHSG berada pada level support 5.127-5.021 dan resistance pada level 5.177-5.200.

Untuk pilihan saham, Hans merekomendasikan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). (Amd/Ahm)