Sukses

Valuasi Mahal, IHSG akan Berada di Zona Merah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level 5.130-5.235 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi mengalami penurunan seiring minimnya sentimen positif di bursa saham.

Kepala Riset PT MNC Securities, Edwin Sebayang mengatakan, selain minim sentimen yang membuat indeks saham tak berpeluang naik karena valuasi saham yang relatif mahal.

"Karena IHSG kondisi relatif mahal valuasinya, sebetulnya sebagai gambaran," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Selasa (26/8/2014).

Dia mengatakan, saat ini para investor tengah menunggu data laporan data keuangan untuk kuartal III. Namun, menurut Edwin, hal tersebut tak terlalu berpengaruh.

"Faktor dalam negeri akan menentukan IHSG. Kecenderungan bergerak turun. Laporan keuangan kuartal II sudah keluar, hampir sama kuartal I," lanjutnya.

Dari regional, dia mengatakan belum menunjukan sentimen menunjukan pengaruh yang berarti. Pada perdagangan saham kali ini dia memprediksi IHSG berada pada level support  5.130, sedangkan resistance pada level 5.235.

Dalam riset PT Sucorinvest Gani, IHSG berfluktasi melemah pada kisaran 5.166-5.200. Hal itu seiring penurunan volume perdagangan saham kemarin.

Untuk saham pilihan pada Selasa pekan ini, Edwin memilih PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT PP Tbk (PTPP), PT Timah Tbk (TINS),  PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL), PT Ace Hardware Tbk (ACES).

Pada penutupan perdagangan saham Senin 25 Agustus 2014, IHSG ditutup melemah 13,94 poin atau 0,27 persen ke 5.184,95. (Amd/Ahm)

Video Terkini