Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Rabu (27/8/2014) pagi ini, seiring kenaikan indeks Standard & Poor 500 yang ditutup di atas 2.000 untuk pertama kalinya.
Kondisi ini dipicu laporan pesanan barang tahan lama yang melonjak dan peningkatan tak terduga dalam kepercayaan konsumen AS.
Indeks saham S&P 500 (SPX) naik 0,1 persen menjadi 2.000,02 pada 04:00 waktu New York, setelah sebelumnya sempat menggapai level 2.005,04. Indeks Dow Jones Industrial Average juga bertambah 29,83 poin, atau 0,2 persen menjadi 17.106,70, mencapai intraday tertinggi sepanjang masa. Sekitar 4,5 miliar saham berpindah tangan di bursa ASÂ atau 20 persen di bawah rata-rata tiga bulan.
"Angka 2000 mendapat banyak perhatian, tapi mari kita kembali ke dasar dan melihat bagaimana perekonomian terjadi," ujar Richard Sichel, Kepala Investasi Trust Co,dalam sebuah wawancara telepon mengutip laman Bloomberg.
Saham yang mengalami kenaikan seperti Amazon.com Inc yang bertambah 2,3 persen setelah perusahaan mengatakan akan membeli perusahaan layanan video-game Twitch Interactive Inc dan akan menjadi salah satu lanngkah akuisisi terbesar selama ini. Kenaikan juga terjadi pada saham Tim Hortons Inc yang melonjak 8,5 persen setelah Burger King Worldwide Inc setuju untuk mengakuisisi rantai kopi dan donat ini senilai US$ 11,4 miliar.
Adapula saham yang mengalami penurunan seperti Best Buy Co yang turun 6,9 persen setelah membukukan penurunan penjualan yang lebih tajam dari prediksi analis.
Itu terjadi usai data pesanan untuk barang tahan lama AS melonjak 23 persen pada bulan Juli. Acara pertunjukan udara di Inggris membantu lonjakan hingga 318 persen untuk pesanan pesawat, terbesar sejak Januari 2011.
Advertisement
Indeks kepercayaan konsumen naik menjadi 92,4 pada bulan Agustus, tertinggi sejak Oktober 2007, dari revisi sebelumnya sebesar 90,3, menurut kelompok riset .
Indeks S & P 500 telah menguat selama tiga minggu terakhir dan lebih dari $ 1 triliun telah ditambahkan ke nilai ekuitas Amerika sejak 7 Agustus yang merupakan level terendah dalam 2 bulan, di tengah spekulasi bank sentral akan terus mempertahankan suku bunga mendekati nol bahkan ketika ekonomi AS menguat. (Nrm)