Liputan6.com, Jakarta - Sentimen kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sudah mereda akan berdampak positif untuk bursa saham menjelang akhir pekan. Target level resistance Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di level 5.200.
Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan, IHSG akan cenderung mendatar dengan potensi menguat. Hal itu didukung dari kelangkaan BBM bersubsidi sudah mereda memberikan harapan pelaku pasar. Sentimen positif ditambah dari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)Â belum akan menaikkan harga BBM bersubsidi.
"IHSG cenderung flat dengan potensi naik. IHSG akan berada di kisaran support 5.170 dan resistance 5.200 pada Jumat pekan ini. Bila IHSG ditutup di bawah 5.170 maka memberikan sentimen negatif," ujar Satrio, saat dihubungi Liputan6.com, yang ditulis Jumat (29/8/2014).
Advertisement
Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, IHSG masih belum dapat melepaskan diri dari fase konsolidasi. Hal itu terjadi selama IHSG belum mampu menembus level resistance 5.223 dan level support 5.150.
William mengatakan, sentimen positif lain yang mendukung yaitu menyongsong data ekonomi domestik yang akan dilansir pada awal bulan dan diprediksikan cukup baik dan stabil diharapkan dapat menunjang antusiasme investor yang masih belum berkurang sehingga mendorong kenaikan IHSG.
"IHSG dalam jangka pendek terkonfirmasi memasuki fase uptrend, cermati saham-saham yang berfundamental kuat," kata William.
Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko mengatakan, pelaku pasar menunggu IHSG untuk menembus batas atas all time high di 5.250 untuk membentuk tren kenaikan baru.
"Rekomen akumulasi di beberapa saham berkapitalisasi besar sebagai penggerak indeks saham yang akan merupakan motor lokomotif dari pergerakan tersebut," kata Yuganur.
Yuganur memperkirakan, IHSG akan berada di level support 5.145-5.067-5.020 dan level resistance 5.250-5.350 pada Jumat pekan ini.
Rekomendasi Saham
Yuganur memilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA) untuk dicermati pelaku pasar.
Sedangkan Satrio memilih saham BBRI, PT United Tractor Tbk (UNTR), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI). "Selective buy saham-saham tersebut," ujar Satrio.
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk untuk jadi pertimbangan pelaku pasar. "Kami melihat breakout dari konsolidasi minor dalam pattern medium uptrend saham BBRI untuk membentuk tren minor naik kembali masih berpotensi untuk mencapai projected measured move target di Rp 11.600," kata Yuganur.
Yuganur merekomendasikan masuk saham BBRI di level pertama Rp 11.075, level kedua Rp 10.900, dan cut loss point Rp 10.750. (Ahm/)