Sukses

Bursa AS Variatif Dipicu Saham Yahoo Menguat

Bursa saham AS ditutup variatif seiring indeks saham Dow Jones dan S&P 500 melemah, sementara itu indeks Nasdaq naik dipicu saham Yahoo.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup variatif dengan indeks saham Dow Jones dan S&P 500 melemah dipicu sektor saham energi. Sedangkan indeks saham Nasdaq menguat dibantu saham Yahoo.

Indeks saham Dow Jones melemah 25,94 poin atau 0,15 persen menjadi 17.111,42. Diikuti indeks saham S&P 500 turun 6,18 poin atau 0,31 persen menjadi 2.001,53. Akan tetapi, indeks saham Nasdaq menguat 9,39 poin atau 0,2 persen menjadi 4.592,29.

Sementara itu, volume perdagangan saham tercatat mencapai 5,2 miliar saham, angka ini mendekati rata-rata volume perdagangan saham sekitar 5,3 miliar saham.

Sektor saham energi telah menekan indeks saham. Saham Exxon Mobil tergelincir 1,5 persen. Saham Schlumberger melemah 2,1 persen, dan mencatatkan penurunan terbesar di indeks saham S&P 500.

Selain itu, penguatan dolar mendorong komoditas jadi rendha. Penguatan dolar tertinggi sepanjang 2014. Sementara itu, minyak Amerika Serikat (AS) turun 0,7 persen.

"Bursa saham sedang tahap konsolidasi dengan mencoba merealisasikan keuntungan. Dolar bergerak reli, dan sebagai konsekuensinya komoditas tertekan. Energi pun kena dampaknyaa," ujar Mark Luschini, Chief Invesment Strategist Janney Montgomery Scott, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (9/9/2014).

Sementara itu, Nasdaq menguat didorong saham Yahoo yang naik 5,6 persen menjadi US$ 41,81. Penguatan saham Yahoo ini tertinggi sejak 11 Januari 2006. Kenaikan harga saham Yahoo kemungkinan didorong dari penawaran saham perdana Alibaba Group Holdings Ltd. Yahoo memiliki 22,4 persen saham di Alibaba.

Sedangkan saham Apple melemah tipis menjadi 0,6 persen ke level US$ 98,36. Saham Microsoft naik 1,2 persen menjadi US$ 46,47, dan menjadi saham teraktif diperdagangkan.

Adapun sentimen yang mempengaruhi bursa saham AS selain penguatan saham Yahoo yaitu didorong dari kebijakan bank sentral AS The Federal Reserve termasuk pembelian obligasi dan tingkat suku bunga acuan rendah. Riset dari the San Francisco mengindikasikan, investor mengharapkan suku bunga acuan tetap rendah lebih lama dari yang diharapkan bank sentral. (Ahm/)

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!