Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali koreksi pada perdagangan Rabu pekan ini karena minimnya sentimen positif.
Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee mengatakan, gerak indeks saham tertahan efek dari sentimen regional terkait adanya permintaan Skotlandia untuk memerdekakan diri.
"Dalam jajak pendapat lebih banyak yang pro merdeka. Hasil survei 47 persen merdeka dan 45 persen tidak setuju. Hal ini membawa ancaman bagi Inggris dan zona Eropa. Ada kekhawatiran krisis di Inggris tetapi yang pasti Inggris tertekan," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Rabu (10/9/2014).
Lalu, sentimen negatif juga muncul dari kembali memanasnya konflik geopolitik Rusia dan Ukraina. Itu berhubungan dengan aksi saling embargo antara Rusia dan Ukraina, juga dilakukan oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat terhadap Rusia.
Aksi embargo memicu perlambatan ekonomi dunia. Sementara, konflik semakin keruh dikarenakan Rusia berencana melarang penerbangan dari Eropa untuk melintas di wilayah Rusia.
"Ini kan berakibat bangkrutnya maskapai-maskapai di sana. Mereka pelan-pelan. Sekarang sanksi Eropa dan Amerika ke Rusia berupa pengurangan transaksi oil dan gas, pembatasan transaksi senjata, dan melarang bank Rusia terkait pasar modal Eropa. Ada juga pembekuan aset beberapa orang dekat Presiden Rusia," tutur Hans.
Hans mengatakan, sentimen dalam negeri masih terbilang positif didorong ekpektasi pasar dalam merespons pemerintah baru Joko Widodo.
Pada perdagangan hari ini, Hans memproyeksi IHSG berada pada level support di 5.195-5.136. Sedangkan resistance di level 5.232-5.262.
Sementara itu, pengamat pasar modal, Reza Priyambada memproyeksikan, IHSG berada di rentang support 5.175-5.189 dan resistance 5.215-5.253 pada perdagangan saham Rabu pekan ini.
"IHSG tidak mampu mendekati target resistance 5.255-5.265. Meski utang gap 5.224-5.241 langsung terlunasi dengan adanya pelemahan. Namun juga memicu peluang pelemahan lanjutan jika tidak ada sentimen positif," kata Reza.
Untuk rekomendasi saham, dia menawarkan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) untu dicermati pelaku pasar.
Advertisement
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali koreksi pada perdagangan Rabu pekan ini karena minimnya sentimen positif.
Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee mengatakan, gerak indeks saham tertahan efek dari sentimen regional terkait adanya permintaan Skotlandia untuk memerdekakan diri.
"Dalam jajak pendapat lebih banyak yang pro merdeka. Hasil survei 47 persen merdeka dan 45 persen tidak setuju. Hal ini membawa ancaman bagi Inggris dan zona Eropa. Ada kekhawatiran krisis di Inggris tetapi yang pasti Inggris tertekan," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Rabu (10/9/2014).
Lalu, sentimen negatif juga muncul dari kembali memanasnya konflik geopolitik Rusia dan Ukraina. Itu berhubungan dengan aksi saling embargo antara Rusia dan Ukraina, juga dilakukan oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat terhadap Rusia.
Aksi embargo memicu perlambatan ekonomi dunia. Sementara, konflik semakin keruh dikarenakan Rusia berencana melarang penerbangan dari Eropa untuk melintas di wilayah Rusia.
"Ini kan berakibat bangkrutnya maskapai-maskapai di sana. Mereka pelan-pelan. Sekarang sanksi Eropa dan Amerika ke Rusia berupa pengurangan transaksi oil dan gas, pembatasan transaksi senjata, dan melarang bank Rusia terkait pasar modal Eropa. Ada juga pembekuan aset beberapa orang dekat Presiden Rusia," tutur Hans.
Hans mengatakan, sentimen dalam negeri masih terbilang positif didorong ekpektasi pasar dalam merespons pemerintah baru Joko Widodo.
Pada perdagangan hari ini, Hans memproyeksi IHSG berada pada level support di 5.195-5.136. Sedangkan resistance di level 5.232-5.262.
Sementara itu, pengamat pasar modal, Reza Priyambada memproyeksikan, IHSG berada di rentang support 5.175-5.189 dan resistance 5.215-5.253 pada perdagangan saham Rabu pekan ini.
"IHSG tidak mampu mendekati target resistance 5.255-5.265. Meski utang gap 5.224-5.241 langsung terlunasi dengan adanya pelemahan. Namun juga memicu peluang pelemahan lanjutan jika tidak ada sentimen positif," kata Reza.
Untuk rekomendasi saham, dia menawarkan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) untuk dicermati pelaku pasar. (Amd/Ahm)
Â
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!