Sukses

IHSG Masih Lesu, Awasi Delapan Saham Pilihan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksikan masih kurang bersemangat menjelang akhir pekan ini seiring minim sentimen.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum ada tanda menunjukkan perubahan arah sehingga kekuatan naik IHSG mulai sedikit berkurang menjelang akhir pekan ini.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG akan berada di kisaran support 5.117 dan resistance 5.186 pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini. Potensi kenaikan masih terlihat asal tercapainya level resistance.

"Diingatkan bagi investor jangka pendek untuk tetap meningkatkan kewaspadaan sebagai langkah antisipasi perubahan arah dari IHSG dalam jangka pendek. Sedangkan investor jangka menengah dapat memanfaatkan koreksi untuk akumulasi pembelian," ujar William, dalam ulasannya, Jumat (12/9/2014).

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko menilai saat ini masih menunggu untuk kembali menguji level resistance 5.251, dan memperkuat level itu untuk menjadi support baru. IHSG akan berada di level support 5.125-5.065 dan resistance 5.251-5.285-5.325-5.425 menjelang akhir pekan ini.

Sedangkan dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG akan melemah di kisaran 5.117-5.163 pada Jumat pekan ini.

"Indeks saham akan dipengaruhi oleh akan dirilisnya data industrial production Eropa yang diperkirakan naik ke level 1.8 persen Year on Year (YoY). Sementara itu, BI Rate tetap di level 7,5 persen," tulis riset PT Sinarmas Sekuritas

Rekomendasi Saham

Yuganur memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG).

Sedangkan William memilih saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) untuk dapat dicermati pelaku pasar.

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham PT Adaro Energy Tbk untuk menjadi pertimbangan pelaku pasar pada pekan ini. Pihaknya melihat secara teknikal koreksi minor di emiten batu bara ini masih dalam batasan medium uptren. Ia merekomendasikan posisi akumulasi untuk kontinuasi momentum naik kembali ke high di Rp 1.330 per saham.

"Rekomendasi beli dengan trading target Rp 1.330," kata Yuganur.

Yuganur merekomendasikan masuk saham level pertama Rp 1.250, level kedua Rp 1.230, dan cut loss point Rp 1.195 per saham. (Ahm/)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

EnamPlus