Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal mendatar selama sepekan. Hal itu dikarenakan minimnya katalis positif pendongkrak laju indeks saham.
Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee mengatakan, pelaku pasar cenderung wait and see untuk melakukan pembelian saham. Kebijakan The Fed untuk mempercepat kenaikan tingkat suku bunga tengah menjadi perhatian.
"Saya lihat wait and see, menunggu The Fed, pertemuan tengah bulan itu penting, kan tahu kapan naik suku bunga. Itu dipantau di sana," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Senin (15/9/2014).
Dari Eropa, sinyal Skotlandia untuk memisahkan diri dari Inggris juga membuat kekhawatiran pelaku pasar. Perpecahan tersebut membawa dampak pada perekonomian Inggris dan Eropa pada umumnya.
Kemudian hal itu ditambah konflik Ukraina-Rusia yang terus memanas. Hans mengatakan, Eropa mengambil kebijakan baru untuk mengembargo Rusia. Rusia tak lantas diam, sebelumnya mereka mengancam pesawat-pesawat Eropa melintas di Rusia.
"Yang terjadi akan banyak pesawat-pesawat Eropa akan bangkrut," lanjut dia.
Untuk dalam negeri, pasar tengah menunggu pemerintahan baru Presiden Joko Widodo yang diharapkan memberi efek positif. Namun menurut Hans, itu akan tertahan terkait Rancangan Undang-undang pemilihan kepala daerah oleh DPRD.
"Pertama dinilai gagalnya demokrasi. Kedua sinyal koalisi merah putih solid mereka mendukung disahkan. Kemudian yang ditangkap pasar, Jokowi akan dikurung kepala daerah koalisi merah putih," ungkapnya.
Pada perdagangan saham pekan ini, dia memproyeksi IHSG bergerak pada level support 5.100-4.999. Sedangkan untuk resistance pada level 5.175-5.200.
"Jadi trigernya memang nggak banyak," tegas dia.
Analis PT Waterfront Securities, Oktavianus Marbun menuturkan, indeks akan cenderung terkoreksi pada sepekan ke depan. Koreksi merupakan imbas dari bursa regional.
"Indeks saham cenderung turun, konsolidasi. Regional indeks terakhir Dowjones ditutup turun," kata dia.
Dia menambahkan, koreksi yang bakal terjadi pada minggu ini merupakan hal yang wajar mengingat tidak sentimen yang menonjol dari dalam negeri. Pada perdagangan sepekan ini, Oktivianus memprediksi IHSG akan bergerak pada level support 5.000-5.100 dan resistance pada 5.200-5.230.
Pilihan Saham
Untuk pilihan saham Hans merekomendasikan, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT PP Tbk (PTPP), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Astra Internasional Tbk (ASII).
Sementara Oktavianus memilih saham PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA). (Amd/Ahm)
Â
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!
Advertisement