Liputan6.com, Jakarta - PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP)/BUMN PP semakin getol memacu bisnisnya pada tahun depan. Rencana aksi korporasi besar yang akan diwujudkan sepanjang 2015 antara lain penawaran harga saham perdana (Innitial Public Offering/IPO) anak usaha dan pengembangan bisnis properti di Australia.
Direktur Utama PT PP Tbk, Bambang Triwibowo menyebut, kedua agenda tersebut telah dipersiapkan secara matang oleh perseroan, selain aksi korporasi lain seperti pendirian pabrik pracetak di Lampung, penerbitan obligasi berkelanjutan I Tahap II, pengembangan organisasi dan pengembangan pilar bisnis baru.
Anak usaha PT PP yakni PT PP Properti berencana menggelar IPO pada 2015. "Asumsi saham yang akan dilepas sebesar 20-35 persen dan diharapkan meraup dana segar Rp 1,5 triliun-Rp 1,7 triliun," ujar Bambang di acara Investor Summit 2014, Jakarta, Kamis (18/9/2014).
Lebih jauh Bambang menjelaskan, dana segar itu akan dialokasikan untuk membeli dan mengembangkan bisnis properti perseroan. Pasalnya saat ini pihaknya sedang menggolkan peluang bisnis properti di Australia.
Alasannya merambah negeri Kangguru itu dalam memacu bisnis properti, dikatakan dia, karena Australia mampu memberikan return tinggi.
"Segala macam prosedur sudah dilalui dengan baik. Mudah-mudahan awal tahun depan selesai karena market di sana lebih tinggi dan properti bisa terjual dalam durasi tak terlalu lama," ucap Bambang yang belum bersedia membeberkan proyek properti di Australia.
Saat ini, dia mengaku, perseroan sedang menyeleksi penjamin emisi (underwriter) untuk pelaksanaan IPO PT PP Properti. "Underwriter belum selesai, dalam waktu dekat kita akan selesi underwriter dan go public di kuartal I 2015," paparnya.
Bambang mencatat, hingga akhir Agustus 2014, perolehan kontrak baru perseroan mencapai Rp 10,78 triliun atau 45 persen dari total target hingga akhir tahun ini. Sehingga order book sampai bulan kedelapan ini sebesar Rp 32 triliun.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menargetkan perolehan kontrak baru Rp 24 triliun dengan order book Rp 45 triliun sepanjang tahun ini. Beberapa proyek baru BUMN PP antara lain, Sawangan Apartemen di Depok Rp 605 miliar, Landmark di Bandung Rp 600 miliar, Lexington Apartemen senilai Rp 442 miliar dan masih banyak lainnya.
"Proyek-proyek tersebut akan mengerek laba bersih kami yang diprediksi sanggup melewati patokan Rp 520 miliar tahun ini. Sedangkan keuntungan bersih 2013 sebesar Rp 420 miliar. Makanya kami genjot bisnis properti, peralatan, investasi, EPC," tandas Bambang. (Fik/Ahm)
Â
Baca Juga
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!
Advertisement