Liputan6.com, New York - Pasar saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada Rabu (selasa) pagi ini, di mana indeks Standard & Poor tenggelam di hari ketiga.
Hal ini dipicu harga saham sektorkesehatan yang meluncur turun di tengah tindakan keras pemerintah terhadap langkah merger demi penghematan pajak dan meningkatnya konflik di Timur Tengah.
Mengutip laman Bloomberg, Indeks saham S & P 500 (SPX) turun 0,6 persen menjadi 1.982,77 pada 04:00 di New York. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 116,81 poin, atau 0,7 persen menjadi 17.055,87.
Advertisement
Indeks Russell 2000 turun 0,9 persen untuk penurunan ketiga berturut-turut. Sekitar 6,1 miliar saham berpindah tangan di bursa AS hari ini, 8,4 persen di atas rata-rata tiga bulan.
"Kami akan terus mengkonsolidasikan sampai kita mendapatkan visibilitas yang lebih baik apakah perlambatan bulan ini adalah nyata," ujar Sam Turner, Manajer Dana Riverfront Investment Group LLC.
Indeks S & P 500 turun 0,8 persen pada Selasa (senin) kemarin dan sekarang telah menurun 1,4 persen sejak rekor penutupan pada 18 September lalu.
Sedangkan indeks Russell 2000 telah kehilangan 3,5 persen selama geser tiga hari, merupakan yang terbesar sejak April.
Adapun saham yang mengalami penurunan adalah Medtronic Inc turun 2,9 persen setelah Departemen Keuangan mengungkapkan rencana untuk membatasi penawaran inversi.
Saham CarMax Inc tenggelam 9,5 persen setelah laba meleset dari perkiraan. Alibaba Group Holding Inc turun 3 persen di hari kedua perdagangan.
Nabors Industries Ltd (NBR) memimpin kenaikan saham energi, karena harga minyak mentah menguat setelah AS meluncurkan serangkaian serangan udara terhadap Negara Islam.
Indeks ekuitas rally pekan lalu karena Federal Reserve mempertahankan komitmen untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol untuk waktu yang cukup setelah menyelesaikan pembelian aset pada bulan Oktober.
Indeks itu telah tidak memiliki empat hari beruntun tahun ini dan tidak jatuh lebih dari 10 persen dalam tiga tahun. (Nrm)