Liputan6.com, Jakarta - Di akhir pekan ini, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus tersungkur ke zona merah. Indeks saham ditekan bursa regional.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat (26/9/2014), IHSG melemah 58,347 atau 1,12 persen menjadi 5.143,032. Indeks 45 saham unggulan (LQ45) serupa susut 1,65 persen ke level 884,410.
Pelemahan berlanjut pada pukul 09.00 WIB, dengan IHSG susut 74,037 poin menjadi 5.127.344. Indeks saham LQ45 pun turun 1,89 persen menjadi 884,410. Pelemahan menjangkiti seluruh indeks saham acuan.
Pelemahan indeks saham didukung 138 saham. Sementara yang memberikan positif hanya 10 dan 31 sisanya diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham sebanyak 6.164 kali dengan volume perdagangan saham 150,852 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 232,167 miliar.
Secara sektoral, seluruhnya harus mengalah. Sektor pertanian mencatat pemelahan terkecil hanya sebesar 0,83 persen.
Investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 75,6 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual bersih jual sekitar Rp 253,2Â miliar.
Sejumlah saham yang menekan IHSG antara lain saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Bank Bumi Artha Tbk( BNBA dan PT BW Plantation Tbk (BWPT).
Analis PT Universal Broker Securities Satrio Utomo menjelaskan, indeks saham dipengaruhi bursa regional.
"Ya kita lihat regional, kemarin sebenarnya Dowjones bagus,cuma kita akan lihat apakah masih bertahan" kata dia kepada Liputan6.com.
Ada kekhawatiran IHSG bakal melemah. Hal tersebut adanya perkiraan dana dari investor asing bakal terus keluar.
"Ini sudah aksi profit asing jangka menengah sebenarnya. Kita agak khawatir," lanjutnya. (Nrm)
IHSG Tersungkur di Akhir Pekan Tertekan Bursa Regional
Pada pra pembukaan perdagangan saham mulai tertekan dan berlanjut ke pembukaan.
Advertisement