Sukses

Right Issue, BW Plantation Akuisisi Green Eagle

PT BW Plantation Tbk menawarkan sebanyak 27,02 miliar saham dalam rangka right issue yang dananya akan digunakan untuk akuisisi.

Liputan6.com, Jakarta - PT BW Plantation Tbk (BWPT) menawarkan sebanyak 27,02 miliar saham dalam rangka penawaran umum terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)/rights issue dengan nilai nominal Rp 100.

Jumlah itu sebesar 85,7 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum terbatas I. Harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp 390-Rp 411 per saham. Sehingga perseroan diperkirakan memperoleh dana sebanyak-banyaknya sebesar Rp 11,10 triliun dari hasil rights issue.

Dana hasil rights issue antara lain digunakan untuk akuisisi grup Green Eagle sebesar Rp 10,53 triliun. Sisa dana hasil rights issue akan digunakan untuk modal kerja.

Perseroan telah melakukan perjanjian jual beli saham bersyarat dengan Green Eagle Palm Limited pada 22 September 2014. Green Eagle Palm sendiri merupakan perusahaan afiliasi PT Rajawali Corpora.

Grup Green Eagle sendiri merupakan perusahaan induk yang berada di Singapura. Perusahaan perkebunan sawit ini memiliki lahan di Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Papua.

Perseroan memiliki hak atas tanah sekitar 195.540 hektar hingga 30 Juni 2014. Pada 30 Juni 2014, grup Green Eagle mengelola area tertanam seluas 66.748 hektar pada area inti.

Grup Rajawali melalui PT Rajawali Corpora telah memiliki 21,54 persen saham PT BW Plantation Tbk pada 1 September 2014. Rajawali mengakuisisi saham BWPT dari Matacuna Group Ltd dan Pegasus CP One Ltd.

Dalam pelaksanaan rights issue, setiap pemegang satu HMETD berhak atas 6 HMETD. Jika saham baru ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD maka selusuh sisa saham baru akan dibeli oleh PT Rajawali Capital International, PT BNI Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas dan PT Valbury Asia Securities.

Harga rights issue

Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan menuturkan, harga saham right issue yang ditawarkan telah mendapatkan diskon. Harga right issue yang ditawarkan Rp 390-Rp 411 ini lebih tinggi dari harga penutupan saham BWPT di pasar sekitar Rp 955 pada 23 September 2014.

Dengan pelaksanaan rasio konversi 1:6 maka harga diskon rights issue sekitar 15,9 persen-17,2% dinilai masih wajar.
Manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) pun menghentikan sementara saham (suspensi) PT BW Plantation Tbk pada Senin 29 September 2014.

Direktur PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee menuturkan, pelaksanaan rights issue BW Plantation tidak akan diserap pelaku pasar. Lantaran harga rights issue jauh di bawah harga pasar. Akan tetapi, perseroan telalu memiliki pembeli siaga yang siap untuk membeli saham BW Plantation termasuk grup Rajawali.

"Rights issuenya tidak diserap karena sesudah rights issue beli aset mahal. PBV 3X. Lalu terjadi penurunan earning per share per saham. Ini merugikan bagi investor minoritas," kata Hans.

Sementara itu, pengamat pasar modal, Reza Priyambada mengatakan, perseroan telah memiliki pembeli siaga untuk rights issue sehingga kondisi pasar saham tidak terlalu berpengaruh. Namun, harga crude palm oil (CPO) cenderung fluktuaktif sehingga menunggu katalis positif. (Ahm/)