Sukses

Inflasi September Positif, IHSG Menguat Tipis

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 8,3 poin menjadi 5.145,88 pada penutupan sesi pertama perdagangan saham hari ini.

Liputan6.com, Jakarta - Rilis data inflasi September 2014 memberikan sentimen positif ke Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Gerak IHSG kembali ke zona hijau pada sesi pertama hari ini.

Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Rabu (1/10/2014), IHSG naik tipis 8,3 poin atau 0,16 persen menjadi 5.145,88.  Indeks saham LQ45 naik 0,13 persen menjadi 874,24. Sebagian besar indeks saham acuan menguat kecuali indeks saham JII melemah 0,30 persen ke level 685,56.

Di pra pembukaan perdagangan saham hari ini, IHSG dibuka naik 11 poin ke level 5.148,57. IHSG berada di level tertinggi 5.154,34 dan terendah 5.124,23 pada sesi pertama hari ini. Penguatan indeks saham ditopang dari 132 saham berada di zona hijau. IHSG menguat terbatas karena 118 saham melemah. Sedangkan 80 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham untuk frekuensi mencapai 111.768 kali dengan volume perdagangan saham 3,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham mencapai Rp 2,56 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat dan melemah. Sektor saham keuangan naik 0,86 persen. Lalu sektor saham perkebunan mendaki 0,56 persen, dan sektor saham konstruksi naik 0,31 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih. Investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 87 miliar. Sedangkan investor lokal melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 100 miliar.

Pada sesi pertama, sejumlah saham lapis kedua dan ketiga mencatatkan top gainer. Saham SUPR naik 16,36 persen menjadi Rp 9.600 per saham setelah perseroan menawar menara XL Axiata. Selain itu, saham GSMF naik 13,64 persen menjadi Rp 100 per saham, dan saham BWPT naik 12,61 persen menjadi Rp 625 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham NELY melemah 10,83 persen menjadi Rp 140 per saham, saham BTEK turun 10,71 persen menjadi Rp 1.250 per saham, dan saham TRIO tergelincir 8 persen menjadi Rp 1.150 per saham.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan rilis inflasi pada hari ini. Laju inflasi pada September 2014 mencapai 0,27 persen, atau lebih rendah dari bulan sebelumnya 0,47 persen. Adapun laju inflasi year on year atau untuk periode September 2013 hingga September 2014 tercatat 4,53 persen.

Sedangkan laju inflasi secara tahun kalender (year to date) tercatat 3,71 persen.  Kepala BPS Suryamin dalam keterangan pers di kantornya, Rabu (1/10/2014),  inflasi September tahun ini jika dibandingkan enam bulan terakhir merupakan level terendah ketiga. (Ahm/)