Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan dapat melanjutkan penguatan secara teknikal pada perdagangan saham Senin (6/10/2014).
Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto menuturkan, IHSG berpeluang naik secara teknikal. Salah satu faktor yang mendukungnya dari penguatan indeks saham Dow Jones pada 3 Oktober 2014.
Baca Juga
"Selain itu, sentimen politik juga cooling down. Pelaku pasar cenderung susunan kabinet Joko Widodo," ujar David saat dihubungi Liputan6.com.
Advertisement
Ia memperkirakan, IHSG akan berada di kisaran 4.900-5.010 pada awal pekan ini. Sedangkan Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, IHSG telah menjajal support 4.933, dan jika berhasil bertahan di atas angka itu pola technical rebound akan kembali terlihat.
"Target resistance terdekat di 5.054 di awal pekan," kata William.
Sementara itu, dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG akan melemah di kisaran level 4.917-5.000. Sejumlah faktor dari global dan domestik akan mempengaruhi laju IHSG. Dari global, sentimen aksi unjuk raka di Hong Kong mengenai pemilihan kepala pemerintahan Hong Kong masih pengaruhi bursa saham.
"Faktor kenaikan BBM bersubsidi diperkirakan naik pada November, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan sentimen politik dari dalam negeri turut memberikan sentimen terhadap indeks," tulis PT Sinarmas Sekuritas.
Rekomendasi Saham
William memilih sejumlah saham-saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar antara lain saham PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Astra International Tbk (ASII), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Sedangkan David memilih saham-saham yang dapat direkomendasikan pelaku pasar yaitu saham BBCA, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Rekomendasi Teknikal
Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko memilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) untuk dapat diperhatikan pelaku pasar. Walaupun sempat terimbas aksi jual namun penurunan dalam saham Telkom ini masih dalam batasan medium uptren yang berlaku.
"Rekomendasi beli secara moderat untuk kembalinya momentum positif," kata Yuganur.
Yuganur merekomendasikan, masuk di level pertama Rp 2.750, level kedua Rp 2.675, dan cut loss point Rp 2.625.
"Rekomendasi beli dengan trading target Rp 2.850," kata Yuganur. (Ahm/)