Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpeluang menguat pada perdagangan saham Rabu (8/10/2014) didorong sentimen domestik terutama politik dan dana asing.
"Kemampuan IHSG untuk bisa bertahan di atas level support terdekat 5.002 perlu dicermati hingga beberapa hari ke depan supaya bisa menjadi batu pijakan ke arah kenaikan lanjutan," ujar Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya dalam ulasannya.
Ia menambahkan, IHSG berpeluang mengawali kembali pola uptren jangka pendeknya. Target resistance terdekat berada di level 5.086.
Advertisement
Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko mengatakan, pihaknya melihat pelaku pasar mencoba menguatkan IHSG di atas level psikologis 5.000 untuk menahan penurunan lebih lanjut di bawah 4.900. "IHSG menopang suatu bentuk reli untuk melanjutkan naik kembali ke resistance 5.125-5.196-5.250.
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG bergerak menguat di kisaran level 5.020-5.075.
"Indeks saham akan dipengaruhi oleh akan dirilisnya data HSBC Services PMI China yang diperkirakan naik ke level 53,02. Sedangkan sentimen regional menunggu hasil pertemuan FOMC pada pekan ini. Dari dalam negeri masih menantikan dirilisnya suku bunga acuan oleh Bank Indonesia yang diperkirakan stagnan di level 7,5 persen," tulis riset PT Sinarmas Sekuritas.
Rekomendasi Saham
William memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Astra International Tbk (ASII).
Sedangkan Yuganur memilih empat saham untuk diakumulasi pelaku pasar. Empat saham itu antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Astra International Tbk (ASII) untuk posisi beli secara moderat untuk kembalinya momentum pasca penurunan dalam saham ASII dengan target harga Rp 6.975-Rp 7.150.
"Level ini merupakan resistance minor downtren channel yang terjadi sejak bulan lalu," kata Yuganur.
Yuganur merekomendasikan saham ASII untuk masuk di level pertama Rp 6.725, level kedua Rp 6.675, dan cut loss point Rp 6.625. (Ahm/)