Sukses

Wall Street Memerah, Indeks S&P 500 Jatuh ke Level Terendah

Pelemahan itu merespons kekhawatiran tentang kekuatan ekonomi global dan efeknya ke pendapatan perusahaan.

 

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (Wall Street) ditutup melemah pada perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB) dengan indeks S&P 500 mencetak penurunan persentase terbesar dalam enam bulan.

Pelemahan itu merespons kekhawatiran tentang kekuatan ekonomi global dan efeknya ke pendapatan perusahaan.

Dilansir dari Reuters, Jumat (10/10/2014), indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 334,97 poin atau 1,97 persen menjadi 16.659,25, Indeks S&P 500 merosot 40,68 poin atau 2,07 persen menjadi 1.928,21 dan Indeks Nasdaq turun 90,26 poin atau 2,02 persen ke 4.378,34

Aksi jual yang dilakukan investor telah menempatkan indeks S&P 500 turun ke titik terendah sejak 7 Agustus. Hal ini diikuti data yang lemah dari Jerman, ekonomi terbesar Eropa, dan komentar dari seorang pejabat Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) yang menyarankan investor memiliki harapan yang tidak realistis soal hasil keputusan suku bunga The Fed.

Jerman mencetak penurunan ekspor terbesar sejak Januari 2009, yang diikuti laporan pekan ini menunjukkan penurunan tajam dalam pesanan industri dan produksi.

"Kini investor terfokus pada ketidakpastian tentang ekonomi," kata Michael Yoshikami, CEO dan pendiri Destination Wealth Management di Walnut Creek, California.

Menambah kegelisahan pasar, Presiden The Fed St Louis James Bullard mengaku prihatin dengan keterputusan pandangan pasar antara jalur kenaikan suku bunga The Fed dan cara mereka melihat bank sentral sendiri.

"Pasar membuat kesalahan," kata Bullard, anggota non-voting FOMC yang dipandang investor sebagai pemimpin di antara para pejabat Fed. (Ndw)

Â