Sukses

Bursa Saham Asia Melemah Tersengat Wall Street

Bursa saham Asia cenderung tertekan seiring koreksi yang terjadi di bursa saham Amerika Serikat pada awal pekan ini.

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia melemah mengikuti bursa saham global yang mengalami tekanan paling besar sejak 2011. Koreksi terjadi di bursa saham Amerika Serikat memberikan kekhawatiran kepada pelaku pasar.

Indeks saham MSCI Asia Pacific turun 0,6 persen ke level 135,60 pada pukuk 09.04 waktu Tokyo. Indeks saham itu telah turun 8,8 persen dari level tertinggi pada Juli. Hal itu seiring rencana bank sentral Amerika Serikat (AS) menaikkan suku bunga dan pemulihan goyah di Eropa memicu kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global melambat.

"Pesisme akan kembali ke pasar di tengah kemerosotan di bursa saham Amerika Serikat (AS). Sudah lama pelaku pasar khawatir dengan koreksi bursa saham di AS ini memakan waktu cukup lama sebelum pasar dapat membangun basis yang lebih kuat. Selain itu, ada banyak kekhawatiran tentang pertumbuhan global," ujar Nader Naeimi, Head of Dynamic Asset Allocation AMP Capital Investors Ltd, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (14/10/2014).

Indeks saham acuan regional melemah juga didorong dari indeks saham Jepang Nikkei melemah 1,7 persen ke level 15.036,87 di awal pembukaan perdagangan saham. Lalu indeks saham Jepang Topix tergelincir 1,8 persen menjadi 1.221,22 di awal pembukaan perdagangan saham.

Sedangkan indeks saham Australia melemah 0,1 persen ke level 5.151,40. Indeks saham Selandia Baru melemah 0,8 persen. Adapun indeks saham Korea Selatan Kospi sedikit berubah.

Koreksi yang terjadi di bursa saham global telah membuat dana keluar mencapai US$ 1,54 triliun dari bursa saham pada pekan lalu. Indeks saham S&P 500 turun 3,1 persen, dan mengalami penurunan terburuk dalam dua tahun di tengah kekhawatiran ekonomi global melambat. (Ahm/