Sukses

Bursa AS Rebound Dipicu Harga Minyak Dunia

Bursa AS dipengaruhi beberapa hal seperti harga minyak.

Liputan6.com, New York -
Pasar saham Amerika Serikat (AS) naik di saat-saat terakhir pada penutupan perdagangan Rabu (selasa) ini, terimbas merosotnya harga saham-saham perusahaan usai terjadinya penurunan harga minyak mentah dunia.
 
Perdagangan saham sebelumnya rally dipimpin perusahaan-perusahaan industri, perusahaan penerbangan dan bank.

Indeks harga saham Standard & Poor 500 naik kurang dari 0,2 persen menjadi 1.877,70 pada pukul 16:00 waktu New York setelah sebelumnya naik 1,3 persen.
 
Indeks ini turun 6,6 persen dari rekornya pada 18 September dan ditutup retret ke level terburuk dalam 3 hari sejak 2011. Sementara Dow Jones Industrial Average kehilangan 5,88 poin, atau kurang dari 0,1 persen menjadi 16.315,19.
 
"Ada banyak kekhawatiran di luar sana dengan isu perlambatan global, resesi di Eropa, perlambatan di Asia dan Ebola," ujar Ryan Detrick, Analis perusahaan riset investasi See It Market, melansir laman Bloomberg.
 
Seperti diketahui, harga minyak West Texas Intermediate turun 4,6 persen menjadi US$ 81,84 per barel, merupakan harga penutupan terendah dalam lebih dari dua tahun, setelah Badan Energi Internasional mengatakan permintaan akan bertambah tahun ini di laju paling lambat sejak 2009. Sementara minyak mentah Brent merosot ke level terendah sejak 2010.

Beberapa perusahaan energi dijadwalkan merilis laba pekan ini, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Laba mereka kemungkinan naik 4,8 persen pada kuartal ketiga dan penjualan naik 4,2 persen, menurut proyeksi analis.
 
Sementara, isu lain datang dari Eropa di mana menunjukkan harga konsumen di Swedia dan Spanyol jatuh, inflasi Inggris melambat ke level terendah lima tahun, dan ukuran kepercayaan investor Jerman turun untuk bulan ke-10. Pemerintah Jerman memangkas proyeksi ekonominya untuk tahun ini dan untuk tahun 2015.

Indeks S & P 500 ditutup di bawah rata-rata 200-hari untuk pertama kalinya dalam dua tahun kemarin dan meluncur ke level terendah sejak Mei. (Nrm)

Â