Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak mendatar dengan kecenderungan menguat terbatas pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Pelaku pasar menanti pelantikan Joko Widodo (Jokowi) dan laporan keuangan kuartal III mempengaruhi laju IHSG.
Analis PT MNC Securities, Reza Nugraha mengatakan, gerak indeks saham ditopang oleh ekpektasi pada laporan keuangan emiten yang bakal rilis pada minggu depan.
"Kami melihat memang indeks agak bergerak sideways. Ada penguatan terbatas tetap fokus mengenai laporan keuangan," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Jumat (17/10/2014).
Pemodal melihat laporan cenderung positif. Reza menerangkan terlihat dari penutupan perdagangan saham Kamis 16 Oktober 2014. Indeks saham hanya susut sebanyak 11 poin. Harusnya, indeks jatuh lebih dari 50 poin di tengah bursa regional yang sedang terguncang.
Tak hanya itu, dia mengatakan indeks saham juga mendapat dorongan dari pelantikan presiden terpilih Joko Widodo pada 20 Oktober 2014. "Tanggal 20 Oktober bisa jadi momentum jangka pendek," lanjut dia.
Reza memperkirakan pada perdagangan saham kali ini, IHSG bergerak di level support 4.930 dan resistance 4.985. Dengan posisi perdagangan saham yang cenderung tak stabil dia meminta pemodal untuk wait and see terlebih dahulu.
"Pemodal wait and see tak perlu masuk dulu. Menunggu kejelasan laporan keuangan. Soalnya investor asing melakukan penjualan terus dan regional minus," tandas dia.
Sementara itu, dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG bakal menguat dengan kisaran 4.925-4.977 pada Jumat pekan ini. Sentimen global yang akan mempengaruhinya yaitu data initial jobless claims Amerika Serikat (AS).
Pada penutupan perdagangan saham Kamis, IHSG ditutup di level 4951,61 turun sebanyak 11,32 poin atau susut 0,23 persen. Indeks saham LQ45 turun 0,22 persen menjadi 837,26. (Amd/Ahm)