Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi cenderung menguat terbatas pada perdagangan saham pekan ini. Kenaikan ditopang oleh sentimen dalam negeri terkait pemerintahan baru Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang mulai berlangsung.
"Secara umum ada peluang naik terbatas minggu ini menyambut pelantikan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) dan kabinet sesudahnya," kata Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Senin (20/10/2014).
Namun dia mengatakan, kenaikan cenderung terbatas karena pemodal telah merespons pelantikan tersebut pada perdagangan Jumat 17 Oktober 2014. IHSG naik 77 poin ke level 5.028. "Pasar sudah price in pelantikan yang berjalan lancar dan safari politik Jokowi ke pimpinan KMP yaitu Aburizal Bakrie dan Prabowo," lanjutnya.
Tak hanya itu, gerak indeks saham juga cenderung tertahan karena pemerintahan Jokowi berencana menaikkan bahan bakar minyak (BBM) pada November 2014.
Dari regional, Hans mengatakan IHSG dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi zona Eropa. Ditambah ada kekhawatiran bursa regional. "Indeks saham Dow Jones Jumat (17/10/2014) melakukan rebound cukup tinggi. Sehingga IHSG berpeluang menguat terbatas," tutur Hans.
Pada pekan ini , Hans memperkirakan IHSG bergerak pada level support 4.973-4.900 dan resistance pada level 5.059-5.093.
Analis PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo mengatakan, indeks saham cenderung naik pada perdagangan saham pekan ini. Hal itu mendapat dorongan tenaga dari Jokowi Effect juga bursa regional yang membaik pada pekan kemarin.
Namun, tutur Satrio selama ini Jokowi effect tak bertahan lebih dari dua hari. Pihaknya mengatakan pemodal mesti selalu siaga mengingat pemodal asing yang terus melakukan aksi jual.
"Kalau berlangsung tekanan jualnya jadi aksi beli kita perkirakan Jokowi Effect bisa berlangsung beberapa hari," kata dia.
Selain itu, dia juga mengingatkan pemodal juga mesti berhati-hati sebab Jokowi berencana menaikan BBM yang akan jadi sentimen negatif jangka pendek. Pada perdagangan saham kali ini, Satrio memproyeksikan IHSG bergerak pada level support 5.000 dan resistance pada level 5.100-5.150.
"Rekomendasinya harus melihat kekuasaan pasar. Setidaknya memang pemerintahan naikan BBM subsidi saya sih posisi treding. Katakanlah IHSG naik terlalu banyak sell on strength. Untuk posisi trading kalau tiba-tiba naik di atas 5.200 saya cenderung jualnya," tukas dia.
Hans merekomendasikan saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT PP Tbk (PTPP) untuk dicermati pelaku pasar. (Amd/Ahm)