Sukses

Usai Pelantikan Menteri, Sentimen Ini Jadi Fokus Pelaku Pasar

Presiden Joko Widodo telah melantikan menteri di kabinetnya pada hari ini. Lalu apa yang menjadi fokus perhatian pelaku pasar?

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) telah melantik menteri yang masuk susunan kabinet yang diberi nama kabinet kerja pada 27 Oktober 2014. Sejumlah harapan baru pun ada di pemerintahan baru.

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, Jokowi mengumumkan 34 menteri di bawah pemerintah bernama "Kabinet Kerja".

Pro dan kontra muncul dalam nama kabinet namun satu hal yang perlu dicatat Jokowi mampu memenuhi kata-katanya selama kampanye Presiden untuk mengisi kabinetnya dengan orang berasal dari partai politik dan profesional.

Kedua, reformasi Indonesia sedang berlangsung sehingga Jokowi menempatkan semua menterinya melalui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pelaporan dan Analis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk ditinjau.

Namun ada sejumlah catatan yang perlu diperhatikan investor usai pelantikan menteri. Investor asing telah sangat agresif masuk ke pasar obligasi dan saham sejak awal tahun. Bahkan aliran dana investor asing masuk ke pasar modal sempat mencapai Rp 55 triliun.

Akan tetapi, aliran dana asing cenderung melambat masuk ke bursa saham jelang akhir 2014. Hingga 24 Oktober 2014, dana asing masuk ke pasar modal mencapai Rp 42 triliun.

Lalu setelah pelantikan presiden dan wakil presiden serta kabinet baru, apa yang akan menjadi fokus perhatian pelaku pasar?
Riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, pelaku pasar akan fokus terhadap rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk mengatasi defisit transaksi berjalan dan kinerja laporan keuangan emiten pada kuartal III 2014.

Dalam riset PT Mandiri Sekuritas melaporkan, setelah pengumuman kabinet, dua peristiwa penting lain yaitu kenaikan harga BBM dan RAPBN 2015.

"Kami memprediksi kenaikan BBM akan terjadi Rp 2.000 per liter pada November, dan akan positif untuk pasar dan juga ekonomi," tulis laporan Riset PT Mandiri Sekuritas, seperti dikutip dari riset PT Mandiri Sekuritas.

Dalam laporan itu menyatakan, rintangan sebenarnya akan datang dari proses revisi APBN 2015. Meski pun akan ada proses tarik-menarik, pihaknya yakin pemerintah akan mampu merevisi anggaran.

Pilihan Saham

Dengan adanya harapan pada pemerintahan baru, PT Sinarmas Sekuritas masih memilih saham-saham berkapitalisasi besar yang berhubungan dengan infrastruktur dan konsumsi masyarakat besar.

Saham-saham pilihan itu antara lain PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Nippon Indosari Tbk (ROTI). (Ahm/)