Sukses

Indofood CBP Cetak Pendapatan Rp 22 Triliun

Kontribsi terbesar penjualan PT Indofood CBP Sukses Makmur disumbangkan dari divisi mi instan yang mencapai 66 persen dari total penjualan.

Liputan6.com, Jakarta PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 11,6 persen menjadi Rp 2,07 triliun hingga kuartal III 2014 dari Rp 1,85 triliun.

Di sisi lain, marjin laba bersih turun menjadi 9,1 persen dari 9,8 persen. Core profit naik 12,1 persen menjadi Rp 2,02 triliun dari Rp 1,8 triliun.
Kenaikan laba ini diikuti kenaikan penjualan bersih konsolidasi tumbuh sebesar 20,7 persen menjadi Rp 22,78 triliun hingga kuartal III 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 18,88 triliun.

Adapun divisi mi instan yang merupakan divisi terbesar dalam PT Indofood CBP Sukses Makmur memberikan kontribusi sebesar 66 persen terhadap penjualan bersih konsolidasi.

Penjualan ini diikuti divisi lainnya yaitu dairy, makanan ringan, minuman, penyedap makanan dan nutrisi serta makanan khusus. Laba kotor naik 23,5 persen menjadi Rp 6,06 triliun hingga kuartal III 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,91 triliun.

Sedangkan marjin laba bruto naik menjadi 26,6 persen dari 26 persen. Laba usaha pun meningkat 9,6 persen dari Rp 2,32 triliun menjadi Rp 2,55 triliun.

Akan tetapi marjin laba usaha turun menjadi 11,2 persen dari 12,3 persen karena naiknya beban penjualan dan administrasi umum. "Indofood CBP Sukses Makmur mencatatkan kinerja baik pada periode sembilan bulan 2014 di tengah kondisi ekonomi makro yang penuh tantangan serta melambatnya industri makanan dan minuman," ujar Direktur Utama PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Anthoni Salim.

Ia mengatakan, pihaknya akan terus mempertajam strategi untuk menghasilkan kinerja yang berkesinambungan melalui upaya pengembangan yang terus menerus guna menghadapi tantangan dan menangkap peluang ke depannya.

Pada perdagangan saham Jumat pekan ini pukul 13.41 WIB, saham ICBP naik 0,91 persen menjadi Rp 11.100 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 402 kali dengan nilai transaksi harian saham Rp 14,1 miliar. (Ahm/)