Liputan6.com, Jakarta - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) membukukan kinerja positif hingga sembilan bulan pertama 2014. Hal itu didukung dari kenaikan harga jual realisasi rata-rata dan efisiensi.
Perseroan mencatatkan laba komprehensif periode berjalan naik 175,7 persen menjadi US$ 130,35 juta hingga kuartal III 2014 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 47,26 juta. Kenaikan laba signifikan ini diikuti kenaikan penjualan sebesar 7,1 persen menjadi US$ 772,29 juta hingga kuartal III 2014.
Beban pokok pendapatan dapat diturunkan menjadi US$ 538,10 juta sehingga laba kotor naik menjadi US$ 234,18 juta hingga kuartal III 2014. Kinerja positif ini didukung dari volume produksi dan penjualan relatif stabil dan efisiensi yang dilakukan perseroan.
Advertisement
Perseroan mampu menurunkan biaya bahan bakar, pelumas dan karyawan sehingga berdampak terhadap kinerja perseroan. Adapun komponen utama strategi yang diambil perseroan dengan proyek konversi tahap 1 CCP1 perseroan yang mengganti minyak bakar bersulfur tinggi dengan batu bara di tanur pengering bijih.
Selain itu, produksi perseroan naik dari 57.503 metrik ton hingga kuartal III 2013 menjadi 58.141 hingga kuartal III 2014. Adapun penjualan naik menjadi 58.867 hingga kuartal III 2014. Sedangkan harga realisasi rata-rata naik menjadi US$ 13.119 hingga kuartal III 2014 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 12.301.
Perseroan juga menurunkan liabilitas menjadi US$ 531,05 juta pada 30 September 2014. Ekuitas naik menjadi US$ 1,84 miliar. Kas perseroan mencapai US$ 372,4 juta pada 30 September 2014. Pada triwulan itu, Perseroan mengeluarkan dana sekitar US$ 19,7 juta untuk belanja modal.
Di sisa akhir tahun ini, perseroan akan tetap fokus untuk berbagai inisiatif melakukan penghematan biaya untuk mempertahankan keunggulan biaya perseroan. Selain itu juga perseroan akan terus meningkatkan kapasitas peleburan dan mengoptimalkan proses produksi.
Pada perdagangan saham, Jumat pekan ini, saham INCO ditutup naik 3,13 persen ke level Rp 3.790 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 4.249 kali dengan nilai transaksi Rp 79,9 miliar. (Ahm)