Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) mendatar di awal pekan setelah sentuh level intraday tertinggi. Penguatan terbesar terjadi di indeks saham acuan Nasdaq.
Pada penutupan perdagangan saham Senin (Selasa pagi WIB), indeks saham Dow Jones turun 24,34 poin atau 0,14 persen ke level 17.366,18. Indeks saham S&P 500 tergelincir 0,26 poin (0,01 persen) ke level 2.017,79 dan indeks saham Nasdaq menguat 8,17 poin atau 0,18 persen ke level 4.638,91.
Baca Juga
Sektor saham energi jatuh juga dipengaruhi harga minyak setelah Arab Saudi memotong biaya pengiriman untuk pelanggan Amerika Serikat. Pelaku pasar pun melakukan aksi jual terhadap sektor saham energi.
Advertisement
Laporan data ekonomi variatif pun tidak mengangkat indeks saham. Menjelang pemilihan umum midterm pada Selasa pekan ini kelihatannya mempengaruhi mood pelaku pasar yang cenderung wait and see.
Data ISM manufaktur naik pada Oktober. Akan tetapi indeks PMI final dan konsumsi konstruksi melemah 0,4 persen. Selain itu, data manufaktur Eropa dan China juga mengecewakan.
"Tidak semua data ekonomi lebih kuat dari yang diharapkan. Laporan data ekonomi variatif itu normal. Tetapi tren di Amerika Serikat cenderung menguat ketimbang global," ujar Kate Warne, Investment Strategist Edward Jones seperti dikutip dari Marketwatch, Selasa (4/11/2014).
Ia menambahkan, keputusan bank sentral Jepang untuk meningkatkan stimulus juga memberikan efek jangka panjang ke pasar. Investor fokus terhadap langkah bank sentral yang memperhatikan deflasi, dan tidak akan menyerah untuk melawan perlambatan.
Selain itu, pelaku pasar juga memperhatikan hasil kinerja perusahaan Amerika Serikat. Pelaku pasar ingin tahu bagaimana ketahanan perusahan hadapi perlambatan ekonomi. Sejumlah saham yang menguat signifikan di awal pekan antara lain saham Sapient Corp naik 42 persen ke level US$ 24,60 setelah Publicis setuju membeli perusahaan digital ad senilai US$ 3,7 miliar.
Saham Covance Inc naik 25,9 persen ke level US$ 100,57. Diikuti saham AIG naik 1,4 persen yang dipicu laporan keuangan lebih baik dari yang diharapkan.
Volume perdagangan saham tercatat mencapai 7 miliar saham di bawah rata-rata perdagangan saham Oktober di kisara 7,8 miliar saham. (Ahm/)