Sukses

Menanti Rilis Pertumbuhan Ekonomi RI, Lirik Tujuh Saham Pilihan

Rilis data ekonomi makro dari Amerika Serikat dan dalam negeri mewarnai laju IHSG.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih masuk fase konsolidasi dalam jangka pendek. Meski demikian, potensi kenaikan IHSG masih terlihat pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG berpotensi naik terbatas selama belum mampu menunjukkan menembus level resistance 5.107. IHSG akan bergerak di kisaran 5.054-5.107.

"Potensi menjajal support IHSG sedikit terlihat akan terjadi pada level 5.054. Jika tidak dijebol maka pola T-bound akan terlihat untuk menembus level resistance 5.107," kata William dalam ulasannya, Rabu (5/11/2014).

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas, IHSG bergerak variatif di kisaran level 5.057-5.090. Sejumlah sentimen global dan dalam negeri akan mempengaruhi laju IHSG.

Amerika Serikat (AS) akan merilis data neraca perdagangan yang diperkirakan defisit ke US$ 41,2 miliar dari sebelumnya US$ 40,1 miliar. Selain itu, data factory orders AS diperkirakan naik ke 0,3 persen dibandingkan sebelumnya turun 10,1 persen.

"Dari dalam negeri akan merilis data pertumbuhan kuartal III 2014 yang diperkirakan ke level 5,04 persen YoY dari sebelumnya 5,12 persen YoY," tulis riset PT Sinarmas Sekuritas.

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran support 5.045-5.009-4.925-4.80 dan resistance 5.126-5.185 pada Rabu pekan ini.

IHSG turun 14,56 poin (0,28 persen) ke level 5.070,94 pada Selasa 4 November 2014. IHSG berada di level tertinggi di kisaran 5.090 dan terendah 5.070 pada perdagangan saham kemarin.

Menurut Yuganur, aksi jual pelaku pasar akibat imbas penurunan regional terhambat sentimen positif dari rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi yang dikabarkan terjadi pada Jumat pekan ini.

Rekomendasi Saham

Yuganur menuturkan untuk mengakumulasi empat saham. Saham-saham itu antara lain PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI), PT Jababeka Tbk (KIJA), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC).

Sedangkan William memilih saham KLBF, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Pakuwon Sejati Tbk (PWON), dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) untuk dicermati pelaku pasar.

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham PT Kalbe Farma Tbk untuk dicermati pelaku pasar. Menurut Yuganur, pelaku pasar dapat beli saham KLBF yang sudah terkonsolidasi selama sebulan lebih untuk potensi breakout ke measured move target di Rp 1.780.

Ia merekomendasikan masuk di level pertama Rp 1.685, level kedua Rp 1.675, dan cut loss point Rp 1.665.

"Rekomendasi beli dengan trading target Rp 1.780," kata Yuganur. (Ahm/)