Sukses

Bursa AS Menyusut Usai Capai Rekor

Di antara indeks bursa AS, indeks S&P 500 mengalami penurunan persentase terbesar.

Liputan6.com, New York - Bursa Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif di mana indeks Dow dan S&P 500 tercatat lebih rendah di akhir perdagangan Rabu (Selasa sore) setelah kedua indeks berhasil menyentuh catatan intraday untuk sesi kelima berturut-turut pada awal perdagangan.

Namun di antara keduanya, indeks S&P 500 mengalami penurunan persentase terbesar. Indeks rata-rata saham Dow Jones turun 14,96 poin, atau 0,08 persen ke posisi 17,598.78. Sementara indeks S & P 500 kehilangan 0,61 poin atau 0,03 persen menjadi 2.037,65 dan Nasdaq Composite menambahkan 2,48 poin atau 0,05 persen ke posisi 4.654,09 poin, melansir laman Reuters.

Indeks patokan S&P ditutup lebih tinggi untuk ke-39 kalinya tahun ini pada hari Senin, dibandingkan posisi tertinggi seperti pada tahun 2013.

Terakhir kali indeks ditutup mencapai rekor untuk hari keempat berturut-turut pada bulan Juni, sementara beruntun selama lima hari pada Mei 2013.

Indeks saham S & P 500 telah naik lebih dari 9 persen dari posisi terendah enam bulan pada bulan Oktober, didukung data ekonomi yang mendukung dan laporan pendapatan perusahaan yang solid. Untuk tahun ini, indeks naik lebih dari 10 persen.

Adapun saham yang mengalami penurunan antara lain saham Juniper Networks turun 4,5 persen, sehari setelah kepala eksekutif perusahaan mengundurkan diri usai melakukan kajian oleh dewan terkait tindakannya dalam negosiasi dengan pelanggan.

Saham Alibaba turun 3,7 persen, menapak keuntungan baru-baru. E-commerce raksasa ini melaporkan penjualan lebih dari US$ 9 miliar pada 'Hari China Satu'.

"Kita mungkin akan melihat sedikit hari besar dan hari turun kurang besar, dan saya pikir pasar hanya akan menggiling lebih tinggi," jelas Bruce Zaro, strategi teknis utama di Bolton Global Asset Management di Boston.

Di antara gainers adalah saham D.R. Horton yang naik 2,5 persen. Homebuilder terbesar AS ini melaporkan pendapatan kuartalan yang lebih baik dari perkiraan dan mengatakan pesanan melonjak 38 persen, menunjukkan sebuah uptick dalam permintaan perumahan.(Nrm)