Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di awal perdagangan saham pagi ini mengikuti gerak bursa saham Asia.
Pada pra perdagangan saham Rabu (26/11/2014), IHSG dibuka naik tipis 6,29 poin (0,12 persen) ke level 5.125,23. Indeks saham LQ45 menguat tipis 0,18 persen ke level 882,86. Sebagian besar indeks saham acuan menguat pada hari ini kecuali indeks saham DBX turun 0,13 persen ke level 710,37.
Pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB, IHSG menguat tipis 9,9 poin (0,19 persen) ke level 5.129,27. Indeks saham LQ45 menguat 0,26 persen ke level 883,46. Penguatan indeks saham ini ditopang dari 66 saham berada di zona hijau. Sementara itu, 38 saham melemah. Sedangkan 61 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 4.637 kali dengan volume perdagangan saham 185,84 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 153,08 miliar.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham perkebunan turun 0,12 persen dan sektor saham konsumsi melemah 0,18 persen. Adapun sektor saham yang menguat antara lain sektor saham keuangan naik 0,38 persen, sektor saham perdagangan mendaki 0,32 persen, dan sektor saham aneka industri naik 0,31 persen
Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 13 miliar. Sementara itu, pemodal lokal melakukan aksi beli sekitar Rp 13 miliar.
Saham-saham yang mencatatkan top gainer dan penggerak indeks saham antara lain saham PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI), PT United Tractors (UNTR), PT Gudang Garam (GGRM), dan PT Mayora Indah (MYOR). Sementara itu saham yang menekan gerak IHSG yaitu PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), Matahari Departement Store Tbk (LPPF) dan PT Indo Tambang Megahraya Tbk (ITMG).
Analis PT Samuel Sekuritas, Tiesha Narandha Putri menuturkan, IHSG akan menguat terbatas pada hari ini. Saham perkebunan dapat menguat hari ini seiring penguatan harga soft commodity.
Sementara itu, rupiah mendatar di kisaran Rp 12.163 terhadap dolar Amerika Serikat (AS) begitu juga imbal hasil obligasi 10 tahun Indonesia di level 7,76 persen. Sedangkan bursa saham Asia hari ini bergerak terbatas. (Ahm/Ndw)