Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih melanjutkan penguatan pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Hal itu didorong dari aliran dana asing yang terus masuk ke pasar modal Indonesia.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran support 5.135 dan resistance 5.202. Hal itu melihat IHSG berhasil menembus level resistance 5.178 sehingga dapat memperkokoh pola jangka pendek untuk menguat.
"Potensi melanjutkan kenaikan semakin membesar," ujar William dalam ulasannya, Rabu (3/12/2014).
Advertisement
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG akan bergerak variasi di kisaran 5.157-5.191. Sentimen yang akan mempengaruhi IHSG antara lain rilis data non manufaktur PMI China yang diperkirakan ke level 49,45 dari sebelumnya di level 53,8. Lalu ada rilis data HSBC China Services PMI yang diperkirakan ke level 52,52.
Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko menilai, sejumlah katalis positif dalam negeri seperti surplus neraca perdagangan, prospek pertumbuhan ekonomi 2015 yang lebih baik didorong belanja infrastruktur pemerintah dapat mendorong pelaku pasar melirik saham perbankan lapis kedua.
Hal itu mengingat saham lapis dua mempunyai valuasi lebih murah. "IHSG akan berada di level support 5.145-5.105-5.070 dan resistance 5.195-5.251," ujar Yuganur.
Rekomendasi Saham
Yuganur merekomendasikan sejumlah saham untuk dicermati pelaku pasar antara lain saham PT Bank Panin Tbk (PNBN), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bank Jabar Banten Tbk (BJBR), dan PT Bank Jatim Tbk (BJTM).
Sementara itu, William memilih saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) untuk dicermati pelaku pasar.
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Bank Tabungan Negara Tbk untuk dicermati pelaku pasar. Ia merekomendasikan akumulasi moderat dalam pola perbaikan medium term tren saham PT Bank Tabungan Negara Tbk dengan target kenaikan di atas berikutnya Rp 1.165-Rp 1.220.
Ia merekomendasikan masuk saham BBTN di level pertama Rp 1.150, level kedua Rp 1.135, dan cut loss point Rp 1.125. (Ahm/)