Liputan6.com, New York - Bursa Amerika Serikat (AS) jatuh, setelah indeks acuan sempat mencapai penguatan kemarin. Penurunan dipicu merosotnya saham energi dan pernyataan Bank Sentral Eropa yang mengatakan akan menunggu sampai kuartal berikutnya sebelum mempertimbangkan langkah-langkah stimulus tambahan.
Indeks saham Standard & Poor 500 turun 0,1 persen menjadi 2.071,57 pada 16:00 di New York."Draghi akan harus mulai melakukan beberapa pembelian obligasi jika mereka ingin keluar dari malaise yang mereka hadapi," ujar Karyn Cavanaugh, ahli strategi pasar senior Investment Management LLC, melansir laman Bloomberg.
Harga saham yang mengalami penurunan antara lain milik Chevron Corp. turun 1,3 persen, di mana saham energi mengalami penurunan terbesar di antara kelompok indeks S&P 500.
Advertisement
Harga saham Microsoft Corp naik 1,6 persen karena Barnes & Noble Inc. mengatakan akan membeli kembali saham perusahaannya.
Penurunan indeks terjadi usai Presiden ECB Mario Draghi mengatakan para pembuat kebijakan akan menunggu sampai kuartal berikutnya sebelum mengambil langkah-langkah stimulus tambahan.
Komentarnya meredam spekulasi bank sentral siap untuk memulai program pembelian utang yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif, atau QE.
Draghi juga meluncurkan perkiraan "substansial" yang lebih rendah untuk inflasi dan pertumbuhan. Dengan inflasi di bawah target ECB, Draghi telah memperingatkan spiral deflasi penurunan harga dan rumah tangga menunda pengeluaran.(Nrm)