Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan terus menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Rilis BI Rate/suku bunga acuan akan menjadi faktor pendorong penguatan IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih memiliki kemampuan untuk melanjutkan penguatan. IHSG akan bergerak di kisaran 5.121-5.229 pada perdagangan saham Kamis pekan ini.
Baca Juga
"Penantian terhadap BI Rate yang disinyalir tetap juga menjadi faktor pendorong penguatan IHSG," ujar William dalam ulasannya, Kamis (11/12/2014).
Advertisement
Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko menuturkan, kenaikan IHSG masih akan tertahan oleh aksi jual pelaku pasar yang mulai antisipasi sentimen negatif dari potensi inflasi Desember di atas 2,2 persen. Itu akibat kenaikan bahan bakar minyak (BBM) pada November, Yuganur merekomendasikan jual bila terjadi kenaikan dan beli di saat terjadi koreksi.
"IHSG akan bergerak di support 5.121-5.080-4.990 dan resistance 5.185-5.215," tutur Yuganur.
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas, IHSG akan bergerak menguat di kisaran level 5.151-5.199 dengan dipengaruhi sejumlah sentimen. Adapun sentimen yang mempengaruhinya antara lain rilis data machinery orders Jepang yang diperkirakan ke level 1,44 persen dari sebelumnya 2,9 persen.
Rekomendasi Saham
Yuganur merekomendasikan akumulasi empat saham untuk diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
Sedangkan William menuturkan, ada sejumlah saham yang dapat dicermati. Saham-saham itu antara lain saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Kalbe Farma Tbk untuk diperhatikan pelaku pasar. Rekomen akumulasi dalam proses koreksi minor untuk meredakan keadaan jenuh beli mingguan dan bulanan dalam jangka medium saham Kalbe Farma.
Selain itu, menurut Yuganur, pengalihan dana subsidi BBM ke program kesehatan pemerintah juga menguntungkan PT Kalbe Farma Tbk.
Ia merekomendasikan masuk saham KLBF di level pertama Rp 1.725, level kedua Rp 1.715, dan cut loss point Rp 1.695. "Rekomendasi beli dengan trading target Rp 1.780," ujar Yuganur. (Ahm/)