Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) tenggelam, dengan indeks Dow Jones mencetak penurunan mingguan terbesar dalam tiga tahun. Penurunan ini disebabkan harga minyak yang terus meluncur dan data industri China yang menaikkan kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global.
Dilansir dari Bloomberg, Sabtu (12/12/2014), indeks S&P 500 kehilangan 1,6 persen menjadi 2.002,33, memperpanjang kerugian dengan penurunan mingguan sebesar 3,5 persen. Dow merosot 315,51 poin, atau 1,8 persen menjadi 17,280.83. Dow Jones turun 3,8 persen untuk minggu ini, penurunan terbesar sejak November 2011.
"Jelas situasi turunnya harga minyak mendorong rontoknya pasar saham," kata Randy Warren dari Warren Financial Service and Associates Inc dalam sebuah wawancara telepon. "Awal hanya itu memang hanya kelebihan pasokan minyak. Tapi sekarang itu ditambah ketakutan ekonomi dunia yang tumbuh terlalu lambat," tambahnya.
Advertisement
Uang senilai lebih dari US$ 1 triliun kabur dari pasar saham global pekan ini karena jatuhnya harga minyak, meningkatkan kekhawatiran atas kekuatan ekonomi global.
Minyak memperpanjang kerugian hari ini di tengah spekulasi bahwa anggota terbesar OPEC akan mempertahankan produksi saat melimpah produksi shale gas di AS. Badan Energi Internasional memangkas proyeksi permintaan minyak global untuk keempat kalinya dalam lima bulan.
Pasar saham di seluruh dunia ambruk pada hari ini setelah data menunjukkan pertumbuhan produksi pabrik China pada November melambat lebih dari perkiraan. Data menunjukkan kenaikan 7,2 persen dari tahun sebelumnya 7,5 persen. (Ndw)