Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) tengah bernegosiasi dengan sejumlah pihak untuk merestrukturasi sebagian utang sekitar Rp 5,2 triliun.
Mengutip keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (15/1/2015), Direktur PT Bakrie and Brothers Tbk, Sri Dharmayanti menuturkan, perkiraan nilai utang yang akan dikonversi menjadi saham sebesar Rp 4,5 triliun-Rp 5,2 triliun.
Ia menuturkan, pelaksanaan rencana konversi utang itu menjadi saham pada 2015. Untuk melunasi utang itu, perseroan akan meminjam dana dari bank, dan menjual sejumlah aset perseroan.
Advertisement
Dalam penjelasannya ke otoritas bursa, PT Bakrie and Brothers Tbk juga memiliki sejumlah proyek infrastruktur antara lain:
1. PLTU Tanjung Jati A senilai Rp 29 triliun
Proyek itu diharapkan selesari 2019 untuk unit 1, dan tahun 2020 untuk unit 2. Saat ini perseroan menghadapi relokasi proyek dan peraturan harga jual listrik. Kini perseroan telah menemukan lokasi baru proyek di Cirebon.
2. Jalan Tol Cimanggis-Cibitung senilai Rp 4,52 triliun
Proyek itu diharapkan selesai 2018-2019. Perseroan menghadapi pembebasan lahan untuk jalan tol Cimanggis-Cibitung. Menurut perseroan, proyek ini telah diatasi dengan terbitnya Undang-undang Pembebasan Lahan pada 2012.
3. Pipa Gas Kalija senilai Rp 2,5 triliun untuk tahap I
Proyek ini diharapkan selesai 2015 untuk tahap I, dan tahun 2019-2020 untuk tahap kedua. Perseroan menghadapi kendala pada sumber gas dari Kalimantan Timur.
4. Peningkatan Kapasitas Produksi Bahan Bangunan dan Komponen Otomotif senilai Rp 3 triliun
Proyek ini diharapkan selesari pada 2018-2019. Hambatan proyek ini berupa penguasaan dan investasi modal untuk teknologi baru. (Ahm/)