Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan kenaikan pada perdagangan saham Kamis pekan ini seiring mulai ada sinyal aksi beli investor asing kembali terjadi di bursa saham.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG berhasil lepas dari fase konsolidasi. Gerak IHSG berpotensi melanjutkan kenaikan menuju level resistance lanjutan di kisaran 5.247 dan support di kisaran 5.151.
"Dengan target menembus level resistance 5.247 ditunjang oleh aliran dana investor asing yang sudah mulai terjadi. Hari ini IHSG berpotensi kembali melanjutkan kenaikan," ujar William dalam ulasannya, Kamis (22/1/2015).
Advertisement
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG bergerak menguat di kisaran level 5,181-5.23 pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P) 2015 di DPR menjadi fokus perhatian pelaku pasar.
Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko mengatakan, IHSG mulai bergerak arah lebih positif untuk jangka pendek. Aksi beli pelaku pasar telah mendorong IHSG breakout dari jalur turun.
"IHSG akan berada di level support 5.134-5.080-5.040 dan resistance 5.210-5.251-5.350-5.451," kata Yuganur.
Rekomendasi Saham
William merekomendasikan sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Astra International Tbk (ASII), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Sedangkan Yuganur merekomendasikan empat saham untuk diakumulasi pelaku pasar. Empat saham itu antara lain ASII, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT Adhi Karya Tbk (ADHI).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Astra International Tbk untuk dicermati pelaku pasar. Koreksi sehat dalam minor uptren baru di saham ASII dapat digunakan sebagai kesempatan beli untuk mengikuti perkembangan perbaikan medium term uptren.
Ia merekomendasikan masuk saham ASII di level pertama Rp 7.550, level kedua Rp 7.450, dan cut loss point Rp 7.350. (Ahm/)