Sukses

Awal Perdagangan, IHSG Terbang Cetak Rekor Baru ke 5.281

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik 28 poin ke level 5.281,18 pada pra pembukaan perdagangan saham hari ini.

Liputan6.com, Jakarta Sentimen stimulus bank sentral Eropa sepertinya berdampak positif ke laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pagi ini, laju IHSG bergerak melanjutkan kenaikan.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat (23/1/2015), IHSG mencetak rekor tertinggi. IHSG dibuka naik 28 poin (0,53 persen) ke level 5.281,18. Indeks saham LQ45 naik 0,78 persen ke level 917,86. Seluruh indeks saham acuan menguat pada pagi ini.

IHSG pun terus melaju kencang pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB. IHSG naik 41,86 poin ke level 5.295,06. Indeks saham LQ45 naik  1,16 persen ke level 921,38.

Laju IHSG

IHSG mencetak rekor tertinggi intraday di kisaran 5.302,48 dan terendah 5.281,18. IHSG sempat cetak level tertinggi di kisaran 5.214 pada perdagangan saham 20 Mei 2013. Lalu kembali sentuh rekor tertinggi baru di kisaran 5.224,13 pada perdagangan saham 3 September 2014.

Pagi ini ada sebanyak 130 saham yang menghijau sehingga mengangkat IHSG. Sementara itu, hanya ada 11 saham melemah. Sedangkan 33 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 12.198 kali dengan volume perdagangan saham 249,80 juta. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 468,69 juta.

Sepuluh sektor saham menghijau menjelang akhir pekan ini. Kenaikan sektor saham dipimpin sektor saham aneka industri sekitar 2,41 persen, lalu sektor saham konstruksi naik 1,43 persen, dan sektor saham keuangan mendaki 0,98 persen.
Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih mencapai Rp 178 miliar. Sedangkan investor lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 188 miliar.

Saham-saham berkapitalisasi besar jadi penggerak indeks saham dan top gainer di awal perdagangan saham. Saham ASII naik 3,23 persen ke level Rp 8.000 per saham, saham ASRI mendaki 2,5 persen ke level RP 615 per saham, dan saham ADHI menguat 1,92 persen ke level Rp 3.715 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham ICBP turun 1,36 persen ke level Rp 14.475 per saham, saham APLI menuruun 5,41 persen ke level Rp 70 per saham, dan saham TMAS tergelincir 1,2 persen ke level Rp 2.065 per saham.

Analis Teknikal PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan, IHSG masih akan melanjutkan kenaikan pada perdagangan saham jelang akhir pekan ini. IHSG akan bergerak di kisaran support 5.195 dan resistance 5.300.

Sejumlah sentimen yang mempengaruhi laju IHSG antara keputusan bank sentral Eropa (ECB) yang akan mengucurkan stimulus senilai 1 triliun euro. ECB akan mengarah pada pembelian obligasi bank sentral mulai Maret 2015 hingga akhir September 2016, dan akan meluncurkan 60 miliar euro per bulan ke dalam perekonomian melalui quantative easing.

Sementara itu, Analis PT Samuel Sekuritas Tiesha N.Putri mengatakan, pasar belum akan melanjutkan reli setelah IHSG mencetak rekor tertinggi kemarin. Hal itu seiring harapan kinerja keuangan kuartal IV 2014 yang melemah dan inflasi masing tinggi. Selain itu, pertumbuhan ekonomi melambat untuk dua kuartal ke depan berpotensi menahan laju IHSG.  "IHSG akan mixed dengan bias bullish antara 5.311 dan 5.175," ujar Tiesha. (Ahm/)