Liputan6.com, Jakarta - Stimulus bank sentral Eropa dengan membeli obligasi 60 miliar euro per bulan mulai Maret 2015 hingga 2016 mendorong pasar modal Indonesia bergerak perkasa.
Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham hari ini, IHSG naik 66,34 poin (1,26 persen) ke level 5.319,53. Indeks saham LQ45 menguat 1,52 persen ke level 924,66. Seluruh indeks saham acuan mendaki pada hari ini.
Baca Juga
IHSG sempat berada di level tertinggi 5.324,33 dan terendah 5.281,18 pada sesi pertama perdagangan saham hari ini. IHSG menguat ditopang dari 197 saham berada di zona hijau. Sementara itu, 70 saham lainnya melemah. Sedangkan 76 saham lainnya diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 195.690 kali dengan volume perdagangan saham 3,55 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,7 triliun.
Investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 700 miliar. Sedangkan investor lokal melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 700 miliar.
Sektor saham yang menguat antara lain sektor saham aneka industri naik 2,72 persen, disusul sektor saham konstruksi mendaki 1,82 persen, dan sektor saham keuangan menguat 1,79 persen.
IHSG sempat sentuh level tertinggi di kisaran 5.214,98 pada perdagangan saham 20 Mei 2013. Indeks saham kembali mencetak rekor baru di kisaran 5.224,13 pada 3 September 2014.
Pagi ini, sepuluh sektor saham kompak menguat. Sektor saham aneka industri naik 2,75 persen, disusul sektor saham konstruksi mendaki 1,58 persen, dan sektor saham manufaktur menanjak 1,22 persen.
"Stimulus bank sentral Eropa sudah jelas dongkrak IHSG. Pasar optimis dengan membanjirnya likuiditas di pasar setelah program ECB memutuskan paketnya hingga 1 triliun Euro," ujar Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto, saat dihubungi Liputan6.com.
David menuturkan, IHSG cenderung menguat pada pekan ini. Hal itu seiring kondusifnya iklim pasar global dan optimisme perbaikan ekonomi nasional pada 2015 terutama tekanan inflasi rendah menyusul harga minyak dunia terus merosot. Untuk perdagangan saham hari ini, David memperkirakan, IHSG akan bergerak di level resistance 5.300 dan support 5.225.
David optimistis, pasar saham masih bagus hingga akhir 2015. Ia targetkan IHSG akan berada di kisaran 5.850 pada akhir tahun ini.
Saham Pilihan di Tengah Stimulus Bank Sentral Eropa
Saham-saham Pilihan
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas juga menilai hal sama. Stimulus bank sentral Eropa dengan pembelian obligasi senilai 60 miliar euro per bulan dapat mendukung bursa saham. Di tengah euforia tersebut, riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan ada sektor saham yang dapat menjadi pilihan antara lain sektor saham properti, konstruksi dan barang konsumen.
Saham-saham yang menjadi pilihan antara lain PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT PP Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Nippon Indosari Tbk (ROTI), dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR).
Meski demikian, ada catatan yang harus diperhatikan adanya stimulus bank sentral Eropa. Pertama, saat ini tidak terlalu banyak pilihan bagi bank sentral Eropa untuk membeli asetnya. Bank sentral Eropa haris membeli aset berkualitas. (Ahm/)
Advertisement