Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih melemah pada perdagangan saham jelang akhir pekan ini. Rilis data cadangan devisa akan menjadi fokus perhatian pelaku pasar.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG berpotensi kembali menguji level support 5.264, dan melanjutkan kenaikan menuju target resistance 5.348 pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Selain itu, rilis data ekonomi Indonesia diharapkan dapat mendorong IHSG menguat secara teknikal.
"Aliran dana investor asing yang masih terjadi hingga kemarin menunjukkan tingkat kepercayaan investor terhadap IHSG yang masih cukup tinggi. Manfaatkan fase koreksi sehat untuk akumulasi beli saham," kata William dalam ulasannya, Jumat (6/2/2015).
Advertisement
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG akan bergerak melemah di kisaran 5.251-5.325 pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Sentimen yang bakal pengaruhi IHSG antara lain Amerika Serikat (AS) akan merilis data initial jobless claims yang diperkirakan ke 231 ribu dari sebelumnya 265 ribu. Dari dalam negeri, pelaku pasar akan fokus terhadap rilis data cadangan devisa dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat.
Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko menilai, koreksi di harga minyak dan bursa saham regional tidak banyak menyebabkan aksi jual yang mengakibatkan IHSG keluar jalur dari misi untuk mencetak new high di atas resistance all time high di 5.330.
"IHSG akan berada di level support 5.250-5.205-5.120-5.040 dan resistance 5.330-5.385-5.451," ujar Yuganur.
IHSG ditutup melemah 35,38 poin (0,66 persen) ke level 5.279,89 pada perdagangan saham Kamis pekan ini. IHSG berada di level tertinggi 5.314,28 dan terendah 5.254,03.
Rekomendasi Saham
Yuganur memilih empat saham untuk diakumulasi pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Bank Jawa Timur Tbk (BJTM), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
Sedangkan William menuturkan, saham-saham yang jadi pilihan antara lain PT London Sumatera Tbk (LSIP), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Bumi Serpong Damai Tbk untuk jadi pilihan pelaku pasar. Konsolidasi jangka pendek dalam medium term tren saham PT Bumi Serpong Damai Tbk mulai berakhir. Hal itu terlihat tanda adanya pembentukan momentum untuk kembali ke Rp 2.080-Rp 2.150.
Ia merekomendasikan masuk saham PT Bumi Serpong Damai Tbk di level pertama Rp 2.000, level kedua Rp 1.985, dan cut loss point Rp 1.965. (Ahm/)