Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) telah memulai operasi komersial untuk pabrik pengolahan bijih bauksit menjadi produk Chemical Grade Alumina (CGA) yang berlokasi di Tayan, Kalimantan Barat.
Operasi komersial ini merupakan milestone signifikan perseroan dalam diversifikasi usaha serta inisiatif strategis peningkatan imbal hasil menyusul kebijakan larangan ekspor bijih mineral Indonesia.
Baca Juga
Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk, Tato Miraza menuturkan, operasi komersial pabrik CGA Tayan menambah lini komoditas olahan yang diproduksi yaitu nikel, emas, perak, batu bara dan alumina. Pengoperasian pabrik ini juga merefleksikan komitmen perseroan yang berorientasi pada pengembangan komoditas hilir yang bernilai tambah.
Advertisement
"Selain itu dipastikan akan muncul multiplier effect baik yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan pengoperasian pabrik CGA Tayan sehingga akan berdampak positif terutama bagi pertumbuhan ekonomi di Tayan dan sekitarnya," ujar Tato dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (9/2/2015).
Pabrik CGA Tayan memulai konstruksi sejak 11 April 2011 dan memulai fase commissioning pada 28 Oktober 2013. Setelah memasuki fase operasi komersial, utilisasi pabrik akan ditingkatkan secara bertahap untuk memastikan keselamatan kestabilan operasi.
Pabrik CGA Tayan dioperasikan oleh PT Indonesia Chemical Alumina yang merupakan perusahaan patungan antara PT Aneka Tambang Tbk dengan Showa Denko K.K Jepang. PT Aneka Tambang Tbk memiliki 80 persen saham PT ICA dengan sisa kepemilikan 20 persen saham dipegang oleh SDK.
Komoditas CGA Tayan akan dikonsumsi pasar domestik Indonesia, dan juga diekspor ke Jepang, dan pasar internasional lainnya. Produk CGA yang diproduksi PT ICA akan diaplikasikan untuk memproduksi bahan pendukung komponen fungsional dan komponen elektronik di antaranya refractories, abrasives, produk bangunan, integrated circuit (IC), dan bahan untuk LCD screen. (Ahm/)