Liputan6.com, Jakarta - Dana kelolaan reksa dana makin bertambah. Hal ini ditunjukkan dari dana kelolaan reksa dana yang naik sekitar Rp 6,17 triliun menjadi Rp 234,52 triliun pada Januari 2015 ketimbang akhir 2014 sebesar Rp 228,35 triliun.
Kenaikan dana kelolaan reksa dana ini juga diikuti unit penyertaan reksa dana. Tercatat unit penyertaan naik dari 141,75 miliar unit pada 2014 menjadi 145,38 miliar unit. Demikian mengutip dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Analis PT Infovesta Utama, Viliawati menuturkan, kenaikan dana kelolaan reksa dana pada awal tahun didukung kinerja reksa dana yang secara rata-rata mencetak kinerja positif. Pada Januari 2015, IHSG naik tipis 1,19 persen ke level 5.289,40 pada penutupan perdagangan saham 30 Januari 2015. Dana kelolaan meningkat juga didukung bertambahnya unit penyertaan yang terjadi di mayoritas jenis reksa dana.
Advertisement
"Penambahan unit penyertaan ini dapat berasal dari investor yang sudah ada dan investor baru," ujar Viliawati saat dihubungi Liputan6.com, yang ditulis Selasa (10/2/2015).
Ia menuturkan, ada sejumlah alasan yang dapat mendorong peningkatan unit penyertaan reksa dana antara lain penambahan produk reksa dana baru, potesi imbal hasil reksa dana yang menarik minat investor, memanfaatkan momentum koreksi bursa untuk memperoleh harga rata-rata lebih murah, dan bertambahnya investor baru seiring dengan sosialisasi produk reksa dana.
Menurut Viliawati, di awal tahun ini, penambahan unit penyertaan lebih dikontribusi oleh jenis pasar uang dengan mayoritas reksa dana pasar uang mengalami pertumbuhan unit penyertaan.
Â
Kinerja Reksa Dana Pendapatan Tetap Kalahkan Saham
Kinerja Reksa Dana Pendapatan Tetap Kalahkan Saham
Untuk kinerja produk reksa dana di Januari 2015, rata-rata kinerja reksa dana saham cenderung lesu ketimbang reksa dana pendapatan tetap. Padahal tahun lalu,rata-rata kinerja reksa dana saham mampu mencatatkan pertumbuhan bagus.
Berdasarkan data Infovesta Utama, rata-rata kinerja reksa dana saham hanya 0,62 persen secara year to date. Padahal pertumbuhan IHSG sekitar 1 persen pada Januari 2015. Sedangkan kinerja rata-rata reksa dana pendapatan tetap naik 3,31 persen.
Menurut Viliawati, kinerja reksa dana saham yang tercatat lebih rendah dibandingkan dengan reksa dana pendapatan tetap disebabkan oleh kinerja bursa saham yang sempat melemah hingga pertengahan bulan, dan baru menguat di akhir Januari.
"Gerak indeks saham ini dipengaruhi pelemahan nilai tukar yang masih berlanjut dan dana asing yang mayoritas mencatatkan net sell secara harian di bulan tersebut," kata Viliawati.
Ia menambahkan, sementara inflasi tahunan yang melandai menyusul deflasi di Januari usai penurunan harga BBM serta bertambahnya dana asing yang masuk ke pasar SUN menjadi sentimen positif bagi kinerja reksa dana pendapatan tetap di bulan lalu. (Ahm/)
Advertisement