Sukses

Bursa AS Melonjak Dipimpin Nasdaq yang Gapai Posisi Tertinggi

Indeks Nasdaq berakhir pada sesi puncaknya dari posisi tertinggi untuk indeks sejak Maret 2000.

Liputan6.com, New York - Bursa Amerika Serikat (AS) berakhir naik tajam pada Kamis (jumat) ini di mana saham teknologi Nasdaq memimpin ke posisi tertinggi dalam  15tahun. Antara lain dipicu perjanjian gencatan senjata sementara antara Rusia dan Ukraina yang ikut meredakan ketegangan.

Melansir laman Reuters, Dow Jones Industrial Average naik 110,24 poin atau 0,62 persen ke posisi 17.972,38. Kemudian indeks S & P 500 naik 19,95 poin atau 0,96 persen menjadi 2.088,48 poin, dan Nasdaq Composite bertambah 56,43 poin atau 1,18 persen, ke level 4.857,61 poin.

Indeks Nasdaq berakhir pada sesi puncaknya dari posisi tertinggi untuk indeks sejak Maret 2000. Sedangkan S & P 500 berakhir sekitar 0,1 persen di bawah rekor penutupan yang ditetapkan pada 29 Desember.

Adapun saham yang mengalami lompatan, yakni Cisco Systems (CSCO.O) naik 9,4 persen menjadi US$ 29,46 setelah realisasi penghasilan dan pendapatan melebihi harapan.

Kemudian saham TripAdvisor Inc (TRIP.O) melonjak 22,5 persen menjadi US$ 82,40 sehari setelah pendapatan melampaui proyeksi.

Di luar negeri, pemimpin Jerman, Perancis, Rusia dan Ukraina menyetujui kesepakatan untuk mengakhiri pertempuran di timur Ukraina, berpotensi menghilangkan kekhawatiran bagi investor global, meskipun perjanjian tersebut masih rapuh.

Berita itu memberikan kontribusi untuk harga minyak yang bertambah 4,9 persen, yang pada gilirannya mengangkat indeks S & P energi sebesar 1,3 persen.

"Pasti ada situasi baik dari pengurangan risiko geopolitik, sedangkan kenaikan yang kita lihat di sektor energi benar-benar membantu patokan secara keseluruhan," kata Michael Mullaney, Kepala investasi Trust Co di Boston.

Data ekonomi AS yang hangat, seperti klaim pengangguran awal naik lebih dari yang diharapkan pada minggu terakhir, sementara penjualan ritel hampir rebound pada bulan Januari. Selain itu, persediaan bisnis naik kurang dari yang diharapkan pada bulan Desember.(Nrm)

Video Terkini