Sukses

Kalbe Farma Tarik 2 Obat, Bagaimana Harga Sahamnya?

Harga saham PT Kalbe Farma Tbk turun tipis 0,28 persen ke level Rp 1.805 per saham pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Harga saham PT Kalbe Farma Tbk sempat tertekan di awal pekan seiring dua obat produksinya menjadi perhatian publik.

Saham PT Kalbe Farma Tbk turun 3,7 persen menjadi Rp 1.800 per saham pada penutupan perdagangan saham Senin 16 Februari 2015. Tekanan terhadap saham PT Kalbe Farma Tbk berkurang pada perdagangan saham Selasa 17 Februari 2015. Saham PT Kalbe Farma Tbk naik 10 poin ke level Rp 1.810 per saham.

Namun penguatan itu hanya sementara. Pada perdagangan saham hari ini, saham PT Kalbe Farma Tbk turun tipis 0,28 persen ke level Rp 1.805 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 4.058 kali dengan volume perdagangan 640.442 lot saham. Nilai transaksi harian saham mencapai Rp 115,7 miliar.

Direktur PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee mengatakan, harga saham PT Kalbe Farma Tbk sempat tertekan didorong sentimen obat Buvanest Spinal. Meski demikian, tekanan jual saham Kalbe Farma berkurang pada Selasa pekan ini.

"Hari ini pasar masih menunggu kelanjutan proses hukum bagimana hasilnya," ujar Hans saat dihubungi Liputan6.com.

Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan pun menarik sukarela secara nasional dua produk yaitu Buvanest Spinal 0,5 persen Heavy 4 ml dan Asam Tranezamat Generik 500 mg/Amp 5 ml mulai 12 Februaro 2015.

Sekretaris Perusahaan PT Kalbe Farma Tbk, Vidjongtius menuturkan, perseroan melakukan hal ini sebagai prosedur pengendalian mutu dan wujud tanggung jawab preventif agar konsumen terlindungi secara maksimal.

Pada saat bersamaan, Perseroan juga telah memulai penelaahan lebih lanjut yang hingga kini masih terus berlangsung, serta terus berkoordinasi dengan seluruh instansi pemerintahan terkait.

"Perseroan berkomitmen untuk bertanggung jawab atas segala produk dan layanannya," tutur Vidjongtius.

Ia menambahkan, pihaknya juga belum mengetahui dampak kinerja keuangan dari penarikan dua obat itu. (Ahm/)