Sukses

Pefindo Sematkan Outlook Negatif untuk Mayora Indah

Penyematan outlook peringkat PT Mayora Indah Tbk untuk mengantisipasi struktur permodalan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan outlook negatif untuk PT Mayora Indah Tbk (MYOR) pada periode 9 Februari 2015-1 Februari 2016.

Perseroan juga mendapatkan peringkat idAA- untuk peringkat perusahaan dan obligasi IV/2012 serta idAA-(sy) untuk sukuk mudrahabah II/2012.

Analis Pefindo, Martin Pandiangan mengatakan, penyematan peringkat tersebut untuk mengantisipasi struktur permodalan. "Hal ini tetap pertahankan mengantisipasi jika tidak ada perbaikan di struktur permodalan dalam waktu dekat," kata dia, di Jakarta, Kamis (26/2/2015).

Dia mengatakan, pendukung peringkat perusahaan ialah kuatnya pasar makanan dalam kemasan di Indonesia. Kemudian, produk yang terdiversifikasi dengan kontribusi yang meningkat di pasar ekspor.

"Pasar ekspor terus meningkat dan per September 2014, 39 persen dari tahun sebelumnya 35 persen," lanjutnya.

Sementara, faktor yang membatasi peringkat antara lain ialah risiko fluktuasi biaya bahan baku. Kemudian kompetisi industri yang bergerak di bidang yang sama.

"Kita ketahui dalam 2 tahun pemain kopi cukup agresif. Cukup mengganggu kinerja MYOR, pangsa pasar tergerus pemain kopi," paparnya.

Tak sekadar itu, dia menuturkan peringkat tersebut dapat diturunkan jika perbaikan marjin profitabilitas di bawah ekspektasi Perfindo yang disebabkan oleh penambahan utang secara signifikan dalam jangka waktu dekat.

Hingga September 2014, perseroan mencatatkan penjualan naik menjadi Rp 10,55 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 8,58 triliun.  Laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk susut menjadi Rp 249,59 miliar pada kuartal III 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 761,30 miliar. Kas yang dikantongi perseroan sekitar Rp 1,16 triliun.

Pada perdagangan saham sesi pertama hari ini, saham MYOR turun tipis 0,82 persen menjadi Rp 24.300 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 15 kali dengan nilai transaksi Rp 70 juta. (Amd/Ahm)

Video Terkini