Liputan6.com, Jakarta - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) membukukan laba tahun berjalan naik 345,69 persen menjadi AS$ 172,27 juta pada 2014. Pada 2013, perseroan mencatatkan laba sekitar AS$ 38,65 juta.
Kenaikan laba diikuti pendapatan sekitar 12,63 persen menjadi AS$ 1,03 miliar pada 2014 dari periode sama tahun sebelumnya AS$ 921,63 juta.
Beban pokok pendapatan turun menjadi AS$ 731,42 juta pada 2014 dari periode sama tahun sebelumnya AS$ 781,74 juta. Hal itu mendorong laba kotor naik signifikan menjadi AS$ 306,66 juta. Sementara itu, laba usaha naik 255,65 persen menjadi AS$ 249,44 juta pada 2014. Dengan melihat kinerja itu laba per saham perseroan naik menjadi AS$ 0,017.
Advertisement
Kenaikan kinerja ini ditopang dari produksi nikel berada di posisi tertinggi dari 75.802 metrik ton pada 2013 menjadi 78.726 metrik ton pada 2014. Sedangkan penjualan nikel matte naik menjadi 79.477 metrik ton pada 2014.
Hal ini diikuti harga realisasi rata-rata naik dari AS$ 11.939 pada 2013 menjadi AS$ 13.061 pada 2014. Kenaikan produksi nikel ditopang dari tersedianya tenaga lisstrik rata-rata lebih tinggi dari fasilitas pembangkit listrik tenaga air dan peningkatan pengoperasian tanur listrik.
"Pada 2014 merupakan tahun penting bagi PT Vale Indonesia Tbk dalam berbagai hal. Kami berhasil menyelesaikan renegosiasi kontrak karya dengan pemerintah Indonesia," ujar Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk, Nico Kanter, seperti dikutip dari keterangan yang diterbitkan, Kamis (26/2/2015).
Ia menambahkan, perseroan juga meningkatkan efisiensi serta merestrukturisasi biaya produk dengan efektif sehingga tidak lagi terpengaruh dengan harga minyak dunia.
Perseroan berencana memaksimalkan kapasitas dan memproduksi sekitar 80 ribu metrik ton nikel dalam matte pada 2015. Secara bersamaan, PT Vale Indonesia akan tetap fokus pada berbagai inisiatif penghematan biaya untuk mempertahankan keunggulan biaya Perseroan. (Ahm/)