Liputan6.com, Jakarta - Persaingan industri otomotif ketat mempengaruhi kinerja PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) sepanjang 2014.
Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (27/2/2015), perseroan mencatatkan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp 147,49 miliar pada 2014. Padahal perseroan masih mencatatkan untung sekitar Rp 532,46 miliar pada 2013.
Pendapatan turun tipis 3,16 persen menjadi Rp 19,45 triliun pada 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 20,09 triliun. Beban pokok pendapatan turun menjadi Rp 16,82 triliun pada 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 17,8 triliun.
Advertisement
Sementara itu, laba kotor naik 5,85 persen dari Rp 2,49 triliun pada 2013 menjadi Rp 2,63 triliun pada 2014. Di pos beban, perseroan mencatatkan kenaikan antara lain beban umum dan admistrasi naik menjadi Rp 1,07 triliun pada 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 978,44 miliar. Beban penjualan naik menjadi Rp 1,33 triliun pada 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,14 triliun. Laba usaha naik 6,17 persen menjadi Rp 1 triliun pada 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 951 miliar.
Perseroan mencatatkan total liabilitas naik tipis 5,6 persen menjadi Rp 16,74 triliun pada 31 Desember 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 15,65 triliun.
Total aset naik 5,09 persen menjadi Rp 23,45 triliun pada 31 Desember 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 22,31 triliun. Hingga akhir tahun, perseroan mengantongi kas sebesar Rp 1,13 triliun.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat ini, saham PT Indomobil Sukses Internasional Tbk stabil di kisaran Rp 4.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 23 kali dengan nilai transaksi Rp 1,8 miliar. (Ahm/)