Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) menargetkan investor reksa dana mencapai 5 juta nasabah dengan dana kelolaan reksa dana mencapai Rp 1.000 triliun pada 2017.
Ketua APRDI, Denny R Thaher mengatakan, untuk mewujudkan langkah tersebut bukanlah langkah mudah namun tak mustahil dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, perlu edukasi kepada masyarakat sebagai calon nasabah. "Kami perlu edukasi tidak mungkin tanpa edukasi dapat 5 juta, pertanyaan siapa? Tentu kami semua. Tidak mungkin satu-persatu," kata dia, di Jakarta, Rabu (4/3/2015).
Ia menambahkan, perlu perbaikan distribusi reksa dana. Salah satunya dengan perbaikan SDM pemasaran reks adana. Lalu, mempermudah persyaratan untuk investasi reksadana.
Advertisement
"Bagaimana membuat reksadana gampang. Jangan sekarang setelah beli kirim fax, terus konfirmasi lagi, isi formulir lagi. Buat kami tidak gampang sebagai investor," kata Denny.
Produk reksa dana yang menarik juga menjadi daya tarik calon nasabah. Dia mencontohkan seperti halnya di Korea Selatan . Dia bilang di negeri gingseng tersebut ada reksa dana reguler dengan investasi kecil.
Kemudian pelayanan reksa dana dibuat secara online untuk menghindarkan human eror. "Operasi harus efisien, harus otomatis untuk menghindarkan human error," tandas dia.
Sebelumnya, dana kelolaan reksa dana makin bertambah. Hal ini ditunjukkan dari dana kelolaan reksa dana yang naik sekitar Rp 6,17 triliun menjadi Rp 234,52 triliun pada Januari 2015 ketimbang akhir 2014 sebesar Rp 228,35 triliun.
Kenaikan dana kelolaan reksa dana ini juga diikuti unit penyertaan reksa dana. Tercatat unit penyertaan naik dari 141,75 miliar unit pada 2014 menjadi 145,38 miliar unit. (Amd/Ahm)