Liputan6.com, Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) mencatatkan kinerja cukup baik sepanjang 2014. Laba bersih tumbuh 3,04 persen menjadi Rp 14,63 triliun pada 2014 dibandingkan 2013 sebesar Rp 14,02 triliun.
Pertumbuhan laba didukung dari pendapatan yang naik 8,1 persen menjadi Rp 89,69 triliun pada 2014 dari periode 2013 sebesar Rp 82,96 triliun. Di pos beban, perseroan mencatatkan kenaikan beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi naik 15,2 persen dari Rp 19,33 triliun pada 2013 menjadi Rp 22,28 triliun.
Perseroan menekan tipis beban karyawan sekitar 1,2 persen menjadi Rp 9,61 triliun pada 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 9,73 triliun. Beban pemasaran turun 4,6 persen menjadi Rp 3,96 triliun pada 2014 dari periode 2013 sebesar Rp 4,1 triliun.
Advertisement
Selain itu, rugi selisih kurs turun dari Rp 249 miliar pada 2013 menjadi Rp 14 miliar pada 2014. Laba usaha naik tipis 5,49 persen menjadi Rp 29,37 triliun pada 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 27,84 triliun. Dengan melihat kinerja itu, laba bersih per saham naik menjadi 149,83 pada 2014.
Total liabilitas naik 8,39 persen menjadi Rp 54,77 triliun pada 31 Desember 2014. Ekuitas tumbuh 11,23 persen dari Rp 77,42 triliun pada 2013 menjadi Rp 86,12 triliun. Hingga akhir 2014, perseroan mengantongi kas sebesar Rp 17,67 triliun.
Dalam riset PT Mandiri Sekuritas, pencapaian kinerja tersebut di bawah prediksi dan konsensus sebesar Rp 15,2 triliun-Rp 15, 3 triliun untuk laba bersih. Adapun Ebitda 2014 sebesar Rp 46,8 triliun sejalan dengan prediksi PT Mandiri Sekuritas dan konsensus.
"Maintan netral dengan target harga Rp 2.900. Kami memilih PT Telekomunikasi Indonesia Tbk karena posisi kuat di sektornya, neraca keuangan sehat dan yield dividen 4 persen yang atraktif. Rekomendasi netral disebabkan adanya risiko penurunan sebesar 3 persen terhadap target harga Rp 2.900. Saat ini PT Telekomunikasi Indonesia ditransaksikan pada valuasi rasio harga saham terhadap laba PE ratio 2015 sebesar 17,7 kali," ujar Analis PT Mandiri Sekuritas, Ariyanto Kurniawan.
Hal senada dikatakan Analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada. Pendapatan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk di atas estimasi tetapi laba bersih di bawah harapan. Hal itu disebabkan biaya komunikasi melonjak sepanjang 2014.
Pada perdagangan saham Senin (9/3/2015) pukul 11.01 WIB, saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk turun tipis 0,84 persen menjadi Rp 2.960 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 1.805 kali dengan nilai transaksi harian saham Rp 48,1 miliar.
 (Ahm/)