Sukses

RS Mitra Keluarga Tetapkan Harga Saham Perdana Rp 17.000

Dana hasil IPO PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk digunakan sebagian besar untuk membangun rumah sakit di Jabodetabek dan Surabaya.

Liputan6.com, Jakarta - PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk menetapkan harga saham perdana sebesar Rp 17.000 dari kisaran harga saham yang ditawarkan Rp 14.500-Rp 18.000 per saham.

Perusahaan bergerak di bidang jasa manajemen rumah sakit ini menawarkan 261,91 juta saham atau sebesar 18 persen ke publik dari jumlah modal disetor dan ditempatkan penuh dengan nilai nominal Rp 100.

Dari jumlah saham yang ditawarkan dalam rangka penawaran saham perdana/initial public offering (IPO) itu, ada sekitar 72,75 juta saham baru dan sekitar 189,15 juta saham biasa milik pemegang saham perseroan Lion Investments Partners B.V.

Perseroan bakal menerima dana sekitar Rp 4,45 triliun dari hasil IPO. Dana IPO yang diperoleh sebesar Rp 1,23 triliun dari penawaran saham baru. Lalu sekitar Rp 3,21 triliun dari saham divestasi milik Lion Investments Partners. Demikian mengutip dari prospektus singkat yang diterbitkan, Jumat (13/3/2015).

Analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, penetapan harga saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk sebesar Rp 17.000 dilihat dari nominal memang mahal. Akan tetapi, bisnis rumah sakit  cukup prospektif ke depannya apalagi kalau bisa dipadukan dengan program BPJS.

"Kalau dari nominal memang mahal tetapi kalau Mitra Keluarga bisa memberikan prospek cukup baik tidak masalah," ujar Reza, saat dihubungi Liputan6.com.

Penggunaan dana IPO dari saham baru antara lain sekitar 56 persen untuk pembangunan rumah sakit di Jabodetabek dan Surabaya, sekitar 20 persen untuk pembelian peralatan medis dan infrastruktur teknologi informasi, sekitar 16 persen untuk membeli tanah, dan sekitar 8 persen untuk ekspansi rumah sakit yang sudah ada.

Dalam rangka IPO ini, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT Kresna Graha Sekurindo Tbk. Sementara itu, penjamin emisi efek antara lain PT Morgan Stanley Asia Indonesia, PT UBS Securities Indonesia, PT Deutsche Securities Indonesia, dan PT CIMB Securities Indonesia.

Jadwal penawaran umum antara lain pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 12 Maret 2015. Masa penawaran umum pada 16-18 Maret 2015, penjatahan pada 20 Maret 2015.

Sedangkan distribusi saham secara elektronik dan pengembalian uang pemesanan pada 23 Maret 2015, dan pencatatan saham pada 24 Maret 2015.

Sebelum IPO, pemegang saham perseroan antara lain PT Griyainsani Cakrasadaya sebesar 34 persen dan Lion Investments Partners B.V sebesar 66 persen. (Ahm/)