Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variatif dengan kecenderungan menguat selama sesi pertama perdagangan saham hari ini. Badan Pusat Statistik (BPS) melapor neraca perdagangan pada Februari yang surplus sekitar US$ 740 juta memberikan sentimen positif ke bursa saham.
Pada sesi pertama pembukaan perdagangan saham, Senin (16/3/2015), IHSG naik 12,97 poin (0,24 persen) ke level 5.439,44. Indeks saham LQ45 naik 0,45 persen ke level 946,60. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau pada sesi pertama kecuali indeks saham DBX turun 0,39 persen dan indeks saham Pefindo 25 melemah 0,21 persen.
Ada sebanyak 140 saham yang melemah sehingga menahan penguatan IHSG. Sementara itu, 106 saham menghijau sehingga IHSG dapat bergerak di zona hijau. Sedangkan 79 saham lainnya diam di tempat.
Advertisement
Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 5.449,94 dan terendah 5.415,46. Total frekuensi perdagangna saham sekitar 108.455 kali dengan volume perdagangan saham sektiar 2,84 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 2,7 triliun.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah antara lain sektor saham konstruksi turun 0,92 persen, sektor saham pertambangan melemah 0,27 persen, dan sektor saham perdagangan tergelincir 0,29 persen.
Akan tetapi sektor saham aneka industri naik 0,99 persen, sektor saham keuangan mendaki 0,87 persen, dan sektor saham perkebunan menguat 0,74 persen.
Berdasarkan data RTI, pemodal asing melakukan aksi jual sekitar Rp 214 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 200 miliar.
Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham pada hari ini antara lain saham TAXI naik 9,79 persen ke level Rp 785 per saham, saham PNLF mendaki 2,49 persen ke level Rp 329 per saham, dan saham LSIP menguat 2,72 persen ke level Rp 1.890 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham AKRA turun 2,44 persen ke level Rp 5.000 per saham saham ADRO melemah 2,06 persen ke level Rp 950 per saham, dan saham CTRA turun 3,77 persen ke level Rp 1.275 per saham.
Sementara itu, meski IHSG menguat, rupiah cenderung tertekan.Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) berada di level tertinggi 13.237 pada Senin pekan ini. (Ahm/)