Liputan6.com, Tokyo - Bursa saham Asia menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini didorong kenaikan bursa saham Amerika Serikat (AS). Ada harapan data ekonomi yang melemah dari perkiraan mendorong bank sentral Amerika Serikat (AS)/The Federal Reserve bersikap hati-hati.
Pada perdagangan Selasa (17/3/2015), indeks saham MSCI Asia Pacific di luar Jepang naik 0,8 persen. Hal itu didorong kenaikan indeks saham acuan AS menguat 1 persen. Penguatan indeks saham dipicu dari reli dolar AS berhenti.
Baca Juga
Di awal perdagangan, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,9 persen ke level 19.425,89. Indeks saham Jepang Topix menguat 0,7 persen ke level 1.569,54.
Advertisement
Pertemuan bank sentral AS/The Federal Reserve menjadi fokus perhatian pelaku pasar. The Federal Open Market Committee (FOMC) dijadwalkan memulai pertemuan pada Selasa waktu setempat. Banyak analis memperkirakan bank sentral akan memberikan sinyal kenaikan suku bunga.
Meski demikian, data ekonomi terutama manufaktur AS, output industri dan perumahan melemah akan jadi pertimbangan The Fed untuk bersikap hati-hati.
Selain itu, bank sentral Jepang juga akan memberikan laporan soal kebijakan moneternya pada hari ini. Ditambah pertemuan Bank Indonesia untuk memutuskan suku bunga acuan. Sejumlah ekonom memprediksikan, bank sentral akan menahan suku bunga setelah memberikan kejutan pada Februari 2015.
"Suasana optimisme menyebar di pasar negara berkembang. Kami terus melihat situasi di mana uang mengalir ke Jepang dan Eropa di belakang kebijakan moneter mereka. Saya merasa sulit untuk percaya bank sentral Jepang akan melonggarkan kebijakannya," kata Toshihiko Matsuno, Chief Strategis SMBC Friend Securities Co, seperti dikutip dari laman Bloomberg. (Ahm/)